Baku Tembak KKB Papua dengan Aparat Tewaskan Seorang Kepala Kampung dan 2 Anggota Keluarganya, Warga Minta Penjelasan

Khaerunisa

Penulis

(ilustrasi) KKB Papua menengteng senjata.

Intisari-Online.com - Baku tembak terjadi antara KKB Papua dan aparat keamanan pada Jumat (4/6/2021) pagi.

Melansir Kompas.com, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, menerangkan, saat itu tim Pam Rawan melihat anggota KKB yang sedang memegang senjata masuk Kampung Niporolome.

Anggota KKB tersebut diyakini merupakan pelaku pembakaran Bandara Aminggaru.

Ketika terjadi kontak senjata, anggota KKB tersebut berlari ke perkampungan sambil melepaskan tembakan.

Baca Juga: KKB Papua Tewaskan Tukang Bangunan dan Tembaki TNI-Polri, Kenapa KKB Papua Sulit Diberantas?

Namun, dari peristiwa baku tembak antara KKB Papua dan aparat keamanan tersebut, seorang kepala kampung menjadi korbannya.

Bukan hanya sang kepala kampung, tapi juga istri dan seorang anaknya juga menjadi korban dari kekacauan tersebut.

"Di pagi hari, terjadi lagi kontak tembak karena ada yang masuk dengan membawa senjata ke Kampung Niporolome yang bertemu dengan Tim Pam Rawan yang mengakibatkan ada masyarakat yang kena tembak," kata Fakhiri.

Atas peristiwa tersebut, warga Kampung Niporolome pun sempat mendatangi Polres Puncak untuk meminta penjelasan.

Baca Juga: Bikin Bulu Kuduk Merinding, Kisah Penyanyi yang Banting Setir Jadi Dukun hingga Bunuh Kliennya Usai Upacara Ilmu Hitam

Kepala kampung yang tewas akibat peristiwa baku tembak tersebut adalah Patianus Kogoya.

Sementara istrinya bernama Petena Murib. Dan anak dari pasangan tersebut bernama Nelius Kogoya, yang merupakan anak dari kedua.

"Yang meninggal kepala kampung bersama istri dan ada satu anaknya," ujar Fakhiri.

Jenazah Patianus Kogoya dan Petena Murib sempat dievakuasi ke Puskesmas Ilaga untuk dilakukan autopsi.

Baca Juga: ‘Tidak Ada Bedanya, Mereka Semua Jahat!’ Palestina Berikan Pendapat Soal Calon Perdana Menteri Israel yang Akan Gantikan Benjamin Netanyahu

Sayangnya, ketika warga kampung meminta penjelasan ke Polres Puncak, mereka belum mendapatkan jawaban yang diinginkan.

Sementara mereka bisa membawa kedua jenazah untuk segera dilakukan prosesi adat.

"Kita sendiri belum bisa pastikan (korban) kena peluru siapa,

"Namun atas permintaan masyarakat di kampung, jenazah kedua almarhum itu dibawa ke kampung dan telah dilakukan pembakaran secara adat," kata Fakhiri.

Baca Juga: China Tak Bisa Berbohong Lagi,Dokter Amerika Ini Tahu Apa yang Terjadi di Laboratorium Wuhan, Donald Trump Langsung Ngamuk Karena Dirinya Jadi 'Korban'

Sebelumnya, KKB Papua beraksi menyerang fasilitas Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, pada Kamis (3/6/2021) sekitar 17.40 WIT.

Menurut keterangan Fakhiri, terjadi pembakaran fasilitas Bandara Aminggaru, satu tower bandara, dan ruang tunggu bandara.

Selain itu, tiga perumahan perhubungan udara dan satu rumah warga juga hangus dibakar KKB.

Dari peristiwa tersebut sempat terjadi kontak senjata, antara personel gabungan dengan KKB sebelum tiba di bandara.

Baca Juga: Bisnis Jalan Terus Tapi Mendadak Dilaporkan Punya Utang Rp500 Triliun, Terkuak Ternyata Ini Penyebab PLN Punya Utang Menggunung

Saat itu, aparat keamanan di Kota Ilaga melihat kepulan asap tebal dari arah Bandara Aminggaru.

Mereka melakukan pemantauan menggunakan drone dan didapati beberapa fasilitas bandara dalam keadaan terbakar.

Fakhiri menyebut aparat keamanan gabungan yang dipimpin Kapolres Puncak, segera menuju ke lokasi kejadian setelah mengetahui hal tersebut.

Setelah itu, kontak senjata terjadi sekitar satu jam, namun aparat keamanan memilih mundur karena situasi mulai gelap.

Baca Juga: Benar-benar Tak Punya Hati, Setelah Bakar Bandara, KKB Papua Tembaki Aparat Keamanan, Pasukan Gabungan TNI-PolriTerpaksa Gunakan Trik Ini, 'Kami Tidak Mundur'

(*)

Artikel Terkait