Intisari-online.com - Pasukan TNI yang diterjunkan ke Papua Barat memburu KKB Papua dianggap sudah diberi izin mutlak untuk menembak siapapun, seperti diungkapkan pendeta lokal, setelah pemerintah melabeli KKB Papua sebagai kelompok teroris.
Melansir The Sydney Morning Herald, pendeta Katolik Bapa John Djonga mengatakan para bupati telah bertemu dengan TNI-Polri di ibukota provinsi, dan mengatakan bahwa label baru hanya akan meningkatkan konflik.
"Gereja dan warga lokal dengan kuat menolak keputusan ini dan meminta pemerintah menarik keputusan memasukkan KKB sebagai kelompok teroris," ujar Djonga.
"Dengan memperlakukan mereka sebagai teroris, TNI-Polri bebas menembaki siapa saja yang dicurigai sebagai KKB."
Pemerintah Joko Widodo mengirim ratusak pasukan ke Papua untuk mencari pasukan bersenjata setelah kepala BIN terbunuh dalam serangan dadakan 25 April lalu.
Konflik terakhir telah muncul karena status Otonomi Khusus (otsus) Papua Barat hampir hangus tahun ini, menjadi harapan bagi Papua untuk merdeka dari Indonesia.
Pasukan Indonesia mengejar 170 anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Baku tembak antara TNI-Polri dan KKB dilaporkan telah membuat ribuan orang mengungsi.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR