Satu Jam Kontak Senjata, Aparat Keamanan sempat Terpaksa Mundur saat Kejar KKB Papua yang Bakar Fasilitas Bandara Aminggaru, Jika Gegabah Bisa Untungkan KKB

Khaerunisa

Penulis

KKB Papua beraksi bakar fasilitas Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Intisari-Online.com - KKB Papua beraksi menyerang fasilitas Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, pada Kamis (3/6/2021) sekitar 17.40 WIT.

Mereka melakukan pembakaran fasilitas Bandara Aminggaru, termasuk satu tower bandara dan ruang tunggu bandara.

Bukan hanya itu saja. Tiga perumahan perhubungan udara dan satu rumah warga juga hangus dibakar KKB.

Aparat keamanan yang mengetahui kejadian tersebut segera menuju ke lokasi.

Baca Juga: Indonesia Pasca-Soeharto Sudah Memberi Otonomi Lebih Besar pada Orang Papua, Mengapa Konflik Masih Berkepanjangan hingga 50 Tahun Lebih?

Namun, sempat terjadi kontak senjata antara personel gabungan dengan KKB sebelum tiba di bandara.

Dilaporkan Kompas.com, aparat di Kota Ilaga sendiri mengetahui ada yang tidak beres dengan situasi bandara ketika mereka melihat kepulan asap tebal dari arah Bandara Aminggaru.

Mereka melakukan pemantauan menggunakan drone dan didapati beberapa fasilitas bandara dalam keadaan terbakar.

Sayangnya, saat pengejaran dilakukan terhadap anggota KKB Papua yang beraksi, aparat terpaksa mundur karena jika tidak justru bisa menguntungkan KKB.

Baca Juga: Bahasa Ibrani, Salah Satu Bahasa Israel, Kuno dan Unik, Ini 11 Hal yang Perlu Anda Ketahui, Termasuk Penulisannya yang Mirip Bahasa Arab

Kontak senjata antara aparat dan anggota KKB yang beraksi membakar Bandara Aminggaru berlangsung sekitar satu jam.

Sebelum akhirnya tim gabungan memutuskan menghentikan sementara kontak senjata pada Kamis malam.

Pasalnya, di sekitar bandara merupakan kawasan perbukitan yang masih dipenuhi pepohonan.

Ketika mendekati tempat kejadian, aparat keamanan pun sempat mengalami kesulitan.

Baca Juga: Eksploitasi Kain Keffiyeh Tradisional Palestina dengan Harga Jutaan Padahal Tak Pernah Bela Palestina, Merk Terkenal Dunia Ini Dikecam Warganet

Kapolda Papua, Irjen Irjen Mathius D Fakhiri menerangkan bahwa ia telah memberikan instruksi supaya personel keamanan di daerah rawan tidak gegabah.

Kondisi geografis merupakan salah satu kendala aparat keamanan dalam menghadapi KKB Papua.

Sementara KKB yang merupakan masyarakat setempat, diuntungkan, karena lebih menguasai medan.

Hal tersebut membuat mereka sulit untuk dikejar.

Baca Juga: Diliputi Baku Tembak Mencekam Sampai Satu Jam, KKB Papua Berhasil Kuasai Bandara Sumber Kehidupan Warga Ilaga, TNI-Polri Sampai Ubah Taktik Melawan Mereka

Menurut Farikhi, jika aparat aparat ceroboh dan memaksakan diri untuk mengejar pada saat situasi tak memungkinkan, justru akan menguntungkan KKB.

"Kalau ceroboh justru kita jadi penyumbang senjata dan amunisi buat mereka," katanya.

Meski sempat memutuskan untuk menghentikan pengejaran, namun Kapolda menegaskan, tidak akan mundur menghadapi serangan KKB.

Pengejaran kembali dilakukan karena menurut perkiraan, KKB masih ada di sekitar bandara.

"Tidak menutup kemungkinan akan kembali ke terjadi kontak senjata, kami tidak akan mundur," ujar Fakhiri melalui pesan singkat, Jumat (4/6/2021).

Baca Juga: Usai Gempur Jalur Gaza, Kini Terjadi Gejolak Politik di Israel ketika Posisi Benjamin Netanyahu Terancam Kelompok Ini

Benar saja, kembali terjadi kontak senjata antara KKB Papua dan aparat yang melakukan pengejaran terhadap anggota KKB pelaku pembakaran Bandara Aminggaru pada Jumat pagi.

Bahkan, dalam kontak senjata tersebut, 3 orang warga Kampung Niporolome menjadi korban.

Korban adalah kepala Kampung Niporolome, Patianus Kogoya, serta 2 anggota keluarganya, yaitu istri dan anak keduanya.

Sang istri bernama bernama Petena Murib dan sang anak bernama Nelius Kogoya.

Baca Juga: Begitu Merdeka Timor Leste Langsung Dipepet China Hingga Diberi Bantuan Untuk Bangun Negara, Terkuak Ini 3 Tujuan Utama China di Timor Leste

Fakhiri menerangkan, saat itu tim Pam Rawan melihat anggota KKB yang diyakini merupakan pelaku pembakaran Bandara Aminggaru.

Anggota KKB tersebut sedang memegang senjata masuk Kampung Niporolome.

Terjadilah kontak senjata dan anggota KKB tersebut berlari ke perkampungan sambil melepaskan tembakan.

Setelah insiden itu, jenazah Patianus Kogoya dan Petena Murib sempat dievakuasi ke Puskesmas Ilaga untuk dilakukan autopsi.

Baca Juga: Suku Adat Papua Barat Menang, Izin Penebangan Hutan Seluas Negara Belgia Akhirnya Dicabut, Rencana Jadikan Papua Lahan Sawit Terancam Gagal

(*)

Artikel Terkait