Kemudian Rasulullah mengubah rute Taneem untuk menghindari konfrontasi dan datang ke tempat yang kurang dikenal bernama Hudaibiyah di tepi barat kota.
Namun, dengan tekadnya menghalangi rombongan Muslim dari Madinah dan tidak mengizinkan mereka memasuki Mekah, Kaum Quraisy mengirim Urwah bin Masud untuk bernegosiasi dengan Nabi.
Ketika itu, utusan Mekah tersebut justru terkesan dengan apa yang disaksikannya, adegan cinta Nabi di antara para pengikutnya.
“Saya telah mengunjungi istana kerajaan Persia, Romawi dan Ethiopia, tetapi saya belum pernah melihat rasa hormat dan penghargaan tinggi seperti yang dimiliki para pengikut Muhammad untuk dia," katanya.
Ia pun berkata, "Mereka datang hanya untuk beribadah. Biarkan mereka memasuki kota suci.”
Sayangnya, para pemimpin Mekah bertekad untuk tetap mencegah kaum Muslim.
Sehingga Rasulullah pun kemudian mengirim Utsman bin Affan yang memiliki kontak baik di Mekah, tetapi kaum Quraisy justru menahannya dan menyebarkan desas-desus untuk membuat marah umat Islam bahwa Utsman telah terbunuh.
Meskipun saat itu rombongan Muslim Madinah berada 400 km jauhnya dari kota asalnya, ditambah tidak memiliki senjata yang tepat untuk berperang, tetapi Rasulullah tetap bersiap menghadapi situasi seperti perang.
Source | : | Arab News |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR