Bikin Bulu Kuduk Merinding, Kisah Penyanyi yang Banting Setir Jadi Dukun hingga Bunuh Kliennya Usai Upacara Ilmu Hitam

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Mona Fandey
Mona Fandey

Intisari-Online.com- Kisah dari negeri jiran inimampu membuat bulu kuduk berdiri.

Mona Fandey atauMaznah binti Ismail ini lahir pada 1 Januari 1956 di Kangar, Perlis, Persekutuan Melayu (Malaysia).

Mona kecil memiliki cita-cita menjadi seorang penyanyi.

Cita-citanya terwujud pada tahun 1987.

Baca Juga:Sempat Heboh KRI Nanggala-402 Sudah Bisa Dihubungi, hingga Sonar Kapal Sudah Terdeteksi, Terungkap Inilah Fakta yang Sebenarnya Terjadi pada KRI Nanggala-402

Ia berhasil menjadi seorang penyanyi dengan album perdana Diana I.

Album tersebut terhitung lumayan sukses di pasaran.

Nama Mona Fandey kemudian dikenal publik Malaysia karena single andalan berjudul 'Ku Nyanyikan Lagu Ini'.

Namun lama-lama karirnya meredup karena kalah bersaing dengan penyanyi-penyanyi pendatang baru yang lebih berbakat.

Baca Juga:Mahathir Sudah Berkoar-koar tentang Jebakan Utang China, Nyatanya Kini MalaysiaKian Makin Mesra dengan China, Pejabat yang Berperan dalam Bencana MH370 Ini Dalangnya

Hal ini membuat Mona beralih profesi menjadi Bomoh (dukun).

Ia membuka praktik pengobatan alternatif dan supranatural yang laris manis.

Tak jarang pasiennya merasa puas setelah konsultasi dan menjalani metode praktik dari Mona Fandey.

Bahkan seorang politikus Malaysia bernama Datuk Mazlan Idris turut mengunjungi tempat praktik Mona pada Juli 1993 di Pahang.

Baca Juga:Pantas Petinggi China Sampai Gelagapan Menjawab, Cara Menteri Malaysia Ini Menjilat China Benar-benar Bak Serahkan Leher Negeri Jiran ke Tangan Negeri Tirai Bambu

Mantan ahli Dewan Undangan Negeri Batu Alam, Pahang ini meminta Mona meningkatkan karier politiknya supaya cemerlang.

Mona menyanggupi permintaan sang politikus dan melancarkan aksinya bersama sang suami, Mohd Affandi Abdul Rahman.

Mereka langsung mengadakan upacara ilmu hitam.

Mazlan pun diminta berbaring di lantai dengan mata terpejam.

Baca Juga:Meski Sehat, Wanita Ini Nekat Nikahi Seorang Pria Pengidap HIV, 6 Tahun Berumah Tangga Secara Mengejutkan Beginilah Kondisi Kesehatan Pasangan Ini

Dalam upcara tersebut Mona mengatakan sebentar lagi akan ada 'wahyu' yang diturunkan untuk memberkati karier politik Mazlan.

Mazlan percaya saja dengan ucapan Mona dan tidak menaruh curiga sedikit pun.

Tak lama, bukan 'wahyu' yang turun, melainkan sebilah kapak yang menghujam langsung ke leher Mazlan.

Tak berhenti sampai di situ, Mona, suami beserta asisten rumah tangganya memutilasi tubuh korban.

Potongan-potongan tubuh korban kemudian dikubur di sekitar rumahnya dan ia bersama suami dan asisten rumah tangganya mengambil uang RM 300.000 milik Mazlan.

Tas perbuatan itu, mereka beritgadieksekusi di Penjara Kajang padaJumat, 2 November 2001 pukul 95.59 waktu setempat.

Baca Juga:Temui Seperti Apa Keganasan Tarantula, Kendaraan Militer Pertama Buatan Malaysia dengan Kecepatan 110 Kilometer Per Jam

(*)

Artikel Terkait