Temui Seperti Apa Keganasan Tarantula, Kendaraan Militer Pertama Buatan Malaysia dengan Kecepatan 110 Kilometer Per Jam

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Kendaraan militer Malaysia, Tarantula.

Intisari-Online.com -Malaysia meluncurkan kendaraan lapis baja lapis baja pertama buatan dalam negeri "Tarantula".

Upacara pembukaan Tarantula dilakukan oleh Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Ismail Sabri Yacob pada Jumat (2/4/2021) di Distrik Militer Wismar Pevera, Malaysia Diadakan.

Melansir The Star, Jumat (2/4/2021), kendaraan lapis baja itu diklaim 100 persen buatan Malaysia dan diproduksi oleh Mildef International Technologies Sdn Bhd. Mildef International Technologies Sdn Bhd mengkategorikan kendaraan militer tersebut sebagai High Mobility Armoured Vehicle (HMAV).

Tarantula merupakan kendaraan lapis baja berpenggerak roda empat.

Baca Juga: Pantas Saja Korea Utara Mencak-mencak Sampai Kutuk Malaysia saat Tau Orang Korut Ini Hendak Diekstradisi ke AS, Ternyata Identitas Aslinya Bukan Orang Sembarangan

Ismail Sabri mengatakan, kendaraan lapis baja itu telah diselesaikan tiga bulan lalu.

Dia menambahkan, kendaraan militer tersebut dibuat oleh tim yang terdiri dari delapan insinyur dan lebih dari 100 staf Kementerian Pertahanan Malaysia (Mindef).

Kementerian Pertahanan Malaysia menggelontorkan dana senilai 16 juta ringgit (Rp 56 miliar) untuk proyek tersebut yang mencakup penelitian dan pengembangannya.

"Ini buatan Malaysia."

Baca Juga: Malaysia Tak Masuk Daftar Ini, Peringakat Berapa Indonesia? Terbaru! Ini 5 Militer Paling Kuat di Asia Tenggara

"Saya sudah katakan (sebelumnya) Mindef akan fokus pada fakta bahwa para ahli di Malaysia mampu memproduksi senjata kita sendiri,” kata Ismail Sabri.

Dia menambahkan, dengan mampu memproduksi alat utama sistem pertahanan dari dalam negeri, Malaysia tidak bergantung dengan luar negeri.

Menurut Ismail Sabri, kendaraan lapis baja tersebut telah melalui berbagai evaluasi dan pengujian sesuai dengan standar militer internasional.

Evaluasi dan pengujian yang dimaksud seperti uji ketahanan jalan, konsumsi bahan bakar, uji beban, dan uji pendakian.

Baca Juga: Pemimpin Negara Malaysia Sendiri dengan Mudah Garong Duit dari Malaysia, Tidak Heran Korut Bagaikan Lintah yang Terus Garong Duit dari Negeri Jiran, Bobroknya Sistem Keuangan Malaysia Ini Sebabnya

Ismail Sabri bertutur, kendaraan lapis baja tersebut juga dibuat agar sesuai dengan iklim dan cuaca Malaysia.

Dia mengatakan, Tarantula telah diterima dengan baik oleh beberapa negara di Timur Tengah.

Namun, belum ada pesanan terhadap Tarantula hingga saat ini.

“Teknologi (dari kendaraan ini) akan ditingkatkan jika dibutuhkan agar bisa memasuki pasar internasional,” kata Ismail Sabri.

Baca Juga: Jadi Negara Favorit Korea Utara untuk Jalankan Bisnis Haramnya, Ternyata Ini Alasan Malaysia Begitu Disukai Mafia Korut

Dia menambahkan, berdasarkan kapasitas produksinya, Mildef International Technologies Sdn Bhd mampu memproduksi 40 unit Tarantula dalam setahun.

Dengan daya tahan dan kecepatan maksimalnya hingga 110 kilometer per jam, Tarantula disebut mampu menjalankan berbagai misi militer serta melindungi awak dan penumpangnya.

Baca Juga: Jadi Lokasi Pembunuhan Kakak Tiri Kim Jong-Un dan Penyelundup Korut, Ternyata Malaysia Sudah Lama Kongkalingkong dengan Korea Utara

(*)

Artikel Terkait