Intisari-Online.com - Seorang wanita yang secara sukarela berjaga untuk melindungi Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dari serangan Israel mengatakan dia akan terus mempertahankan situs suci Muslim itu sampai mati.
Dia akan memperjuangkannya sampai wilayah Palestina yang diduduki Israel itu sampai dibebaskan.
Hatice Huveys, seorang guru berusia 44 tahun, menceritakan bahwa dia dan keluarganya dituntut dan dilecehkan oleh otoritas Israel saat menjaga masjid.
Dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu (22/5/2021), Huveys mengatakan bahwa dia telah ditahan oleh pasukan Israel 28 kali sejak 2014.
Baca Juga: Terang-terangan Berkhianat, Kaum Ekstrimis Yahudi Israel Serbu Masjid Al-Aqsa Dibantu Polisi Israel
Dia tak pernah menangis, tetapi baru meneteskan air mata untuk pertama kalinya ketika mereka melepas jilbab dan mantelnya saat ditahan di penjara Israel sekitar empat tahun lalu.
Dia dijatuhi hukuman 23 hari penjara pada tahun 2017 atas tuduhan terkait dengan Masjid Al-Aqsa dan memprotes masuknya pemukim Yahudi ke situs tersebut.
Ketegangan terbaru dimulai di Yerusalem Timur yang diduduki selama bulan suci Ramadhan dan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks masjid titik nyala dan lingkungan Sheikh Jarrah.
Baca Juga: Gerakan Intifada: Perlawanan Rakyat Palestina terhadap Israel yang Renggut Ribuan Nyawa
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR