Advertorial

Dibunuh Secara Tragis saat Buang Air Kecil, Inilah Caracalla, Kaisar Roma Paling Dibenci yang Membunuh Adik dan Istrinya Sendiri

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Caracalla adalah kaisar Romawi dari tahun 211 hingga 217 M.

Terlahir sebagai Lucius Septimius Bassianus, putra Septimius Severus dan Julia Domna, ia menjadi wakil penguasa bersama ayahnya pada 198 M dan penguasa tunggal setelah kematian ayahnya pada 211 M dan saudaranya Geta pada tahun yang sama.

Dilansir dariworldhistory.org pada Senin (24/5/2021), sejak usia dini, Caracalla selalu berkonflik dengan adiknya Geta yang hanya 11 bulan lebih muda darinya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dapat Surat dari Pemimpin Hamas, Isinya Bikin Pakar Khawatir, 'Indonesia Harus Bijak'

Pada usia 14 tahun, Caracalla menikah dengan putri teman dekat Severus, Fulvia Plautilla.

Tetapi perjodohan ini tidak membahagiakan, dan Caracalla membenci istri barunya.

Padahal pernikahan itu memberinya seorang putri tunggal.

Buruknya, Fulvia Plautilla dituduh dan dihukum karena pengkhianatan dan dieksekusi.

Lalu diadiasingkan dan kemudian dihukum mati setelah aksesi Caracalla.

Sebenarnya,Caracalla sangat pandaidalam urusan militer. Dia jugapopuler di kalangan tentara.

Baca Juga: Tembok Ratapan Jadi Tempat Tersuci Orang Yahudi, Hampir 20 Polisi dan Tentara Israel Menjaganya

Namun tampaknya dia telah mengungkapkan sisi gelap dari kepribadiannya.

Di mana dia mencoba setidaknya satu kali untuk membunuh ayahnya agar ia bisa menjadi kaisar.

Meskipun tidak berhasil, Severus menegur putranya, meninggalkan pedang dalam jangkauan putranya menantangnya untuk menyelesaikan pekerjaan yang dia sempat membuatnya gagal.

Severus juga memintaCaracalla dan Geta saling bersikap baik dan memperkuat militer Romawi.

Caracalla menjadi Kaisar

Pada 211 M Caracalla menjadi kaisar bersama adik laki-lakinya Geta. Tapi hubungan keduanya tidak pernah baik.

Mereka terus-menerus melawan satu sama lain sehingga salah satu dari mereka bisa menjadi satu-satunya kaisar.

Ketika keduanya mencoba membuat keputusan bersama, mereka terus-menerus bertengkar, tidak setuju dalam segala hal mulai, dari penunjukan politik hingga keputusan hukum.

Hal itulah yang membuatCaracalla memutuskan untuk menyingkirkan adiknya.

Sempat beberapa kali gagal membunuh Geta, tapi akhirnya dia berhasil.

Saat itu,Caracalla mengatur pertemuan denganadik laki-laki dan ibunya di apartemen kekaisaran, seolah-olah untuk berdamai.

Padahal yang muncul adalah pasukanCaracalla yang disuruh untukmembunuh Geta yang mencoba bersembunyi di pelukan ibunya.

Baca Juga: Terkena Radiasi Nuklir Setara Bom Atom Hiroshima, Mengapa Hisashi Ouchi Sempat Dibiarkan Tetap Hidup?

Terlepas dari keterkejutan dan kesedihannya, Caracalla melarang ibunya menitikkan air mata atas Geta.

Sehingga,pada tahun 212 M, Caracalla adalah kaisar tunggal.

Walau menjadi Kaisar, nyatanyaCaracalla punya banyak musuh. Ini karena dia terus menciptakan kebijakan yang bertentangan.

Misalnya dia sering menghabiskan yang untuk tentara dan membuat keuangan kerajaan berkurang.

Kejadian itu membuatCaracalla menciptakanpajak yang lebih besar sekaligus menaikkan pajak menjadi 5 persen.

Ini membuat rakyatnya kesusahan.

Jadi Kaisar yang dibenci membuat banyak orang yang berkonspirasi untuk membunuhnya.

Terbukti,saat Caracalla sedang buang air kecil, salah satu anak buah Macrinus (saingan Caracalla) menimpanya. Membuat dia tewas seketika.

Caracalla, sang Kaisar yang kejam, berubah-ubah, dan seorang pembunuh, meninggal saat berusia 29 tahun.

Baca Juga: Israel dan Hamas Sama-sama Klaim Kemenangan, Warga Palestina: Bagaimana dengan Keluarga Kami yang Tewas? Bagaimana Kalian Membayarnya?

Artikel Terkait