Ingin Tutupi Fakta Covid-19 'Varian India' dari Dunia, India Beri Tekanan Ini ke Perusahaan Media Sosial

Tatik Ariyani

Editor

Banyak mayat korban Covid-19 diduga dibuang ke Sungai Gangga India.
Banyak mayat korban Covid-19 diduga dibuang ke Sungai Gangga India.

Intisari-Online.com - Saat ini, India tengah menghadapi krisis karena gelombang kedua Covid-19 yang parah.

Rumah sakit di India sampai kewalahan menangani pasien yang membludak.

Rumah sakit juga kekurangan tabung oksigen, sehingga keluarga pasien mengupayakan sendiri untuk mendapatkan tabung oksigen agar keluarga mereka dapat bertahan.

Krematorium pun kewalahan untuk menangani jenazah-jenazah korban Covid-19.

Baca Juga: Covid-19 Masih Menggila di India, Ternyata Infeksi 'Hitam' Mematikan yang Dialami Pasien Covid-19 Justru Jadi Masalah Utamanya

Salah satu yang membuat krisis Covid-19 di India makin parah adalah karena adanya varian India dari Covid-19.

Namun, Pemerintah India justru ingin menyembunyikan fakta tersebut dari dunia.

Pemerintah India menginstruksikan perusahaan media sosial untuk menghapus konten apa pun yang merujuk pada "varian India" dari Covid-19.

Baca Juga: Mengemis Agar Negaranya Disebut oleh Netanyahu, Warga India Bak Lupa Bapak Bangsa Mereka Justru Sangat Mengutuk Israel dan Mendukung Palestina

BBC pada Sabtu (22/5/2021) melaporkan Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India merujuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mendaftarkan varian tersebut sebagai B.1.617. Jadi setiap referensi ke "India" diklaim adalah salah.

Istilah geografis telah digunakan untuk menggambarkan sejumlah varian lainnya, termasuk Inggris dan Brasil.

Pemerintah India menghadapi kritik atas penanganannya terhadap Covid-19.

Kebijakan itu juga memicu kemarahan bulan lalu, setelah New Delhi memerintahkan Twitter menghapus unggahan yang mengkritik beberapa tindakannya selama pandemi.

Instruksi kepada perusahaan media sosial dilakukan atas perintah pemerintah dari Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi pada Jumat (21/5/2021).

Catatan itu tidak dipublikasikan tetapi diperoleh oleh kantor berita.

Platform media sosia diminta untuk "segera menghapus semua konten yang menamai, merujuk, atau menyiratkan 'varian India' virus corona dari platform Anda", Press Trust of India melaporkan.

Baca Juga: Kisah Israel Ketika Dianggap Menghina Jepang saat Jamu Perdana Menterinya, Gara-gara Sebuah Hidangan Penutup

"Kami telah mengetahui bahwa pernyataan palsu yang beredar online yang menyiratkan bahwa 'varian India' dari virus corona menyebar ke seluruh negara. Ini sepenuhnya SALAH," lapor kantor berita AFP mengutip surat yang sama dari pemerintah seperti yang dirujuk media sebelumya.

Catatan tersebut mengatakan bahwa WHO "tidak mengaitkan istilah 'varian India' dengan varian B.1.617 dari virus corona dalam laporannya".

Seorang eksekutif perusahaan media sosial mengatakan kepada Reuters bahwa akan sangat sulit untuk menghapus semua referensi dari "varian India".

B.1.617, varian yang lebih dapat menular, pertama kali terdeteksi di India tahun lalu. Varian ini telah menyebar ke puluhan negara. Sejumlah negara sangat membatasi kedatangan dari India.

Artikel Terkait