Pembuatan Tais
Sebagian besar menggunakan benang katun, kain Tais dibuat selama musim kemarau dan hampir seluruhnya menggunakan tangan.
Pemakaian kapas merupakan warisan dari zaman penjajahan Portugis, ketika Timor merupakan pelabuhan penting untuk perdagangan material.
Serat sintetis seperti rayon, akrilik dan poliester lebih umum digunakan karena diimpor dengan lebih murah ke Timor Lorosa’e.
Pewarna digunakan untuk menciptakan warna-warna cerah pada kain Tais, yang dicampur dari tumbuhan seperti taun, kinur, dan teka.
Pewarna lain berasal dari kulit mangga, daun kentang, bungan kaktus, dan kunyit.
Orang yang ahli dalam mencampur pewarna terkadang membandingkan dengan alkemis, menggunakan resep tradisional untuk menciptakan warna yang diinginkan.
Meskipun warna berbeda dari desa ke desa, namun merah paling sering digunakan, karena dikaitkan dengan umur panjang dan keberanian, selain sebagai pangkal bendera Timor Leste.
Ketika PBB menjadi kekuatan administradi di Timor Lorosa’e dari tahun 1999-2002, pasar Tais meningkatkan produksi kain biru agar sesuai dengan bendera merek dagang organisasi tersebut.
Baca Juga: Sejarah Timor Leste Menuju kemerdekaan, PBB Bentuk Militer dari 17 Negara guna Stabilisasi
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR