Pada tahun 70 M, bangsa Romawi menghancurkan (membakar) Masjid Al-Aqsa, dan mengubahnya menjadi tempat pemujaan berhala Romawi.
Pada 315 M, ketika Kaisar Romawi Konstantin masuk Kristen, orang Romawi tidak memperhatikan Beteyel.
Masjid Al-Aqsa menjadi tempat pembuangan sampah bagi para penduduk Yerusalem, termasuk orang-orang Yahudi.
Orang Yahudi tidak lagi menganggap Beteyel sebagai Kuil Suci.
Kekaisaran Persia mengalahkan Romawi pada tahun 614 M, orang-orang Yahudi sekarang dapat beribadah di tempat yang mereka inginkan, tetapi memilih untuk tidak beribadah di Beteyel atau Masjid Al-Aqsa.
Persia menguasai Yerusalem sampai 624 M.
Orang-orang Yahudi, yang berada dalam posisi kekuasaan selama periode ini, menyiksa orang-orang Kristen Arab.
Yerusalem membutuhkan penguasa yang adil.
Baik orang Kristen dan Yahudi telah menderita di bawah kerajaan yang berbeda, dan berharap seorang penguasa dapat menyelamatkan mereka.
Satu-satunya Nabi dalam sejarah yang telah menyelesaikan tugas ini, adalah Nabi Muhammad SAW, yang kemudian terjadilah peristiwa Isra Miraj.
Untuk alasan ini, Masjid Al-Aqsa adalah tempat ibadah suci bagi umat Islam.
Pada 637 M, pemimpin Kristen Yerusalem, Snaifors, menyadari bahwa Khalifah kedua umat Islam, Umar ibn Al-Khatab, cocok dengan gambaran orang yang akan membebaskan Yerusalem.
Setelah Khalifah Umar membebaskan Yerusalem, Masjid Al-Aqsa kembali dibangun sebagai tempat ibadah suci.
Baik orang Kristen dan Yahudi senang dengan kedatangan Umar dan Muslim.
Pada abad ke-11, orang Kristen Eropa dalam perang salib, menyiksa orang Yahudi dan Muslim.
Mereka membakar orang-orang Yahudi di Kuil mereka dan mereka membakar orang-orang Muslim di Masjid Al-Aqsa.
Umat Kristen Eropa bahkan menyiksa orang Kristen Arab dan menghancurkan gereja mereka.
Orang-orang Yahudi melarikan diri ke Indulis (Spanyol), untuk menerima perlindungan di bawah Kekhalifahan Islam.
Pada 1189 M, pemimpin tentara Muslim, Salah Aldeen Al-Ayobi mengusir orang Kristen Eropa dari Yerusalem, dan mengembalikan Yerusalem ke pemerintahan Islam.
Orang Kristen, Yahudi, dan Muslim hidup dalam harmoni di bawah pemerintahan Islam.
Pada tahun 1948, dengan bantuan kekuatan barat, orang-orang Yahudi dapat memenuhi janji menteri luar negeri Inggris, Bill Ford.
Janji ini dibuat pada tahun 1917 tentang kembalinya orang Yahudi ke tanah suci, Palestina.
Begitu orang Yahudi kembali menguasai Yerusalem, mereka mengusir dan menyiksa penduduk asli Palestina dari tanah mereka, dan daerah itu kembali ke keadaan kerusuhan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR