Intisari-Online.com -Bagaimana Israel bisa memulai perang nuklir dan menyebabkan kiamat?
Kita dapat membayangkan beberapa skenario kemungkinan yang dapat terjadi.
Gudang senjata nuklir Israel adalah yang paling dirahasiakan dalam hubungan internasional.
Sejak 1970-an, Israel telah mempertahankan pencegah nuklir untuk menjaga keseimbangan kekuasaan dengan negara-negara tetangganya.
Tetapi dalam kondisi apa Israel dapat memulai perang nuklir?
1. Serah terima Nuklir
Salah satu kekhawatiran terbesar Israel adalah gagasan bahwa kekuatan nuklir (Iran, Pakistan, atau Korea Utara) mungkin memberikan atau menjual senjatanya kepada organisasi non-pemerintah.
Misalnya kepada Hamas, Hizbullah, atau kelompok lain yang serangannya lebih sulit dihindari.
Baca Juga: Padahal Brutal, Ini Alasan Amerika Masih Mati-matian Dukung Israel Hancurkan Palestina
Dalam skenario seperti itu, Israel mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir untuk mencegah serah terima nuklir dari negara-negara musuhnya itu.
Kenapa harus nuklir? Alasan terbesar adalah untuk memastikan keberhasilan pemogokan.
Baik perangkat itu sendiri maupun orang-orang yang menangani perangkat itu akan menjadi target penting, dan serangan nuklir akan memastikan kehancuran yang lebih efektif.
Namun, penggunaan senjata nuklir secara aktif terhadap organisasi non-pemerintah mungkin memandang dunia sebagai pembunuhan yang berlebihan.
2. Kekalahan Konvensional
Gagasan bahwa Israel mungkin kehilangan kekuatannya dalam perang konvensional tampaknya konyol sekarang.
Tetapi asal-usul program nuklir Israel terletak pada ketakutan bahwa negara-negara Arab akan mengembangkan keunggulan militer yang mengancam.
Kita dapat membayangkan beberapa skenario, yang sebagian besar melibatkan peningkatan permusuhan antara Israel dan negara-negara tetangganya yang lebih toleran.
Revolusi lain di Mesir dapat dengan mudah menulis ulang persamaan keamanan di perbatasan selatan Israel.
Sementara persahabatan Arab Saudi tampak aman, ketidakstabilan politik bisa mengubahnya dengan segera.
Bahkan kebijakan Turki mungkin juga dapat bergeser ke arah negatif.
Pergeseran politik dapat membuat Israel terisolasi secara diplomatik, dan rentan sekali lagi terhadap serangan konvensional.
Dalam situasi seperti itu, senjata nuklir akan tetap menjadi bagian dari perangkat yang akan digunakan untuk memastikan kelangsungan hidup bangsanya.
3. Tindakan Preventif
Jika kekuatan musuh (misalnya Iran) berada di ambang perkawinan perangkat nuklir dengan sistem yang mengancam, Israel mungkin akan mempertimbangkan untuk meluncurkan serangan nuklir sebagai tindakan preventif.
Jika kekuatan musuh mengancam dan jika saja tidak ada intervensi langsung dari Amerika Serikat, Israel mungkin memutuskan untuk melakukan serangan nuklir yang memicu kiamat.
Kesimpulan
Memang hampir tidak mungkin bahwa Israel dapat memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir jika terjadi konflik ke depannya.
Cara terbaik untuk mencegah hal ini terjadi adalah dengan membatasi alasan-alasan yang dapat membuat Israel ingin memakai senjata nuklirnya untuk ciptakan kiamat.
(*)