Advertorial
Intisari-Online.com -Sekalipun di sana-sini para penerbang Israel meraih keberhasilan lokal, secara keseluruhan hari-hari pertama pertempuran udara itu sangat surat bagi Chel-Ha'Avir.
Pada jam-jam pertama perang bukan hanya Garis Bar Lev yang runtuh, tapi juga ikut runtuhnya seluruh teori Israel.
Yakni bahwa tentara reguler yang didukung oleh angkatan udara dapat menahan setiap serbuan Arab.
Chel Ha'Avir gagal memberikan dukungan bagi pasukan darat Tzahal maupun menghentikan gerak maju musuh di Sinai dan Golan.
Akibatnya Israel menderita kerugian besar akibat sistem rudal Mesir dan Suriah.
35 pesawat terbang Israel ditembak jatuh dalam 24 jam pertama perang.
Apabila pada 1976 faktor paling menentukan dari keberhasilan Israel adalah kekuatan udara, kini Chel Ha'Avir benar-benar gagal menjalankan misinya.
Alasan mengapa rudal-rudal SA-2, SA-3 dan SA-6 yang dioperasikan untuk menghantam sasaran yang terbang tinggi maupun rudal panggul kecil SA-7 begitu efektif dalam membendung Chel Ha'Avir bukan hanya karena desainnya.
Tetapi terutama karena Uni Soviet menyuplai persenjataan yang sangat rumit ini dalam jumlah yang melimpah.
Persenjataan jenis inilah yang terutama diangkut oleh jembatan udara Soviet selama Perang Yom Kippur berlangsung.
Persenjataan SAM sendiri tidak murah dan pihak Soviet pun hanya memiliki stok terbatas.
Sekalipun demikian, mereka mengirimkannya ke Timur Tengah dalam jumlah yang memampukan orang Arab menembakkannya seperti berondongan senapan mesin.
Besarnya jumlah senjata jenis ini membuat taktik pengelakan menjadi sia-sia.
Pesawat-pesawat tempur Israel yang dapat menghindari rudal pertama, kedua, dan ketiga pati akan dihantam oleh rudal keempat.
Sejumlah serangan udara tambahan oleh Chel Ha'Avir di tepi timur Terusan dilaporkan menimbulkan kerugian besar bagi pihak musuh.
Pesawat-pesawat jet Israel melancarkan ratusan sortie terhadap sasaran-sasaran di Mesir pada hari berikutnya.
Tapi perisai SAM Mesir menimbulkan banyak korban dan kehilangan Chel Ha'Avir menjadi meningkat.
Yakni meningkat menjadi tiga pesawat terbang untuk setiap 200 sortie.
Itu adalah sebuah angka yang tidak dapat dipukul oleh Israel.
Chel Ha'Avir kehilangan 33 dari 140 F-4E miliknya, terutama akibat SAM.
Dari 102 pesawat terbang Israel yang hilang dalam Perang Yom Kippur, 60 di antaranya diderita pada minggu pertama perang.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari