Find Us On Social Media :

Apakah Israel Memiliki Pikiran untuk Melancarkan Serangan Militer terhadap Iran? Sejarah Sepertinya Mencatat dan Membuka Kemungkinan untuk Itu...

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 9 Juni 2020 | 09:59 WIB

Ilustrasi

Intisari-Online.com - Pada Mei 2020, Naftali Bennet, Menteri Pertahanan Israel yang segera melepas jabatan berkata bahwa Iran mulai menarik pasukannya di Suriah.

Dilansir dari Reuters, Bennet juga mendesak penggantinya, Benny Gantz untuk tetap menekan Iran.

Israel, yang telah menghadapi ancaman terhadap keamanan nasionalnya sejak pendiriannya sebagai tanah air Yahudi di Timur Tengah pada tahun 1948, diketahui melakukan tindakan agresif dan preventif untuk melindungi dirinya sendiri.

Termasuk dengan meluncurkan serangan pendahuluan terhadap negara-negara tetangga yang dianggapnya mengancam.

Baca Juga: Isi Surat Wasiat Hitler Sebelum Bunuh Diri: Perang Itu Dikehendaki dan Diprovokasi oleh Pemimpin Negara-negara Lain Keturunan Yahudi atau yang Bekerja Bagi Kepentingan Yahudi

Jika hubungan internasional dengan Iran tumbuh lebih tidak stabil, Israel dapat mengambil tindakan dramatis dan sepihak terhadap tetangganya dan musuh-musuhnya yang lama.

Hal itu nampaknya dibenarkan oleh catatan sejarah:

1. 'Begin Doctrine'

Israel memiliki kebijakan kontra-proliferasi, yang disebut Begin Doctrine , yang memungkinkannya melakukan serangan pencegahan terhadap musuh dengan senjata program pemusnah massal.

Baca Juga: 3 Kemungkinan yang Menyebabkan Amerika Bisa Berperang dengan China di Laut China Selatan, Sebenarnya Beijing Tahu Betul Risiko dari Strategi Ini