Apa yang Dimaksud Agresi Militer Belanda dan Kapan Terjadinya? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Apa yang dimaksud agresi militer belanda dan kapan terjadinya?
Apa yang dimaksud agresi militer belanda dan kapan terjadinya?

Intisari-Online.com-Apa yang dimaksud agresi militer belanda dan kapan terjadinya?

Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 bukanlah akhir dari perjuangan kemerdekaan.

Bangsa Indonesia harus berjuang kembali untuk mempertahankan kedaulatan melawan Belanda yang ingin kembali menjajah di Indonesia.

Belanda melaksanakan Agresi Militer Belanda 1 terjadi pada tanggal 21 Juli 1947.

Agresi Militer Belanda 1

Agresi Militer Belanda 1 juga biasa disebut dengan Operatie Product.

Yakni operasi militer Belanda di Jawa dan Sumatra terhadap Republik Indonesia.

Baca Juga:Konflik Indonesia-Belanda (1945-1949): Nekat Lakukan Agresi Militer, Belanda Malah Kehilangan Dukungan Sekutunya hingga Dihujat Negara-negara di Dunia

Berikut beberapa latar belakang Agresi Militer Belanda 1, yaitu:

  1. Adanya keinginan Belanda untuk menjadikan Indonesia sebagai negara jajahannya kembali.
  2. Pemerintah Indonesia menolak ultimatum dari Van Mook untuk menarik tentara Indonesia sejauh 10 km dari garis demarkasi.
  3. Belanda ingin menguasai sumber daya alam Indonesia untuk membantu perekonomian Belanda yang mengalami krisis pasca perang.
Tujuan

Agresi Militer Belanda 1 bertujuan untuk menguasai sumber daya alam di pulau Sumatra dan Jawa.

Baca Juga:Berakhir dengan Pengakuan Kedaulatan, Ternyata Konflik Indonesia-Belanda Membuat AS Berpaling 'Mengubah Kesetiaan', Mau Tak Mau Tekan Belanda untuk Melepas Bekas Jajahannya

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, pada tanggal 20 Juli 1947 tengah malam, Belanda mulai melancarkan aksi militer.

Pasukan Belanda bergerak dari Jakarta dan Bandung untuk menduduki Jawa Barat.

Pasukan Belanda di Surabaya digerakan untuk menguasai Madura dan Jawa Timur.

Sedangkan Pasukan Belanda di Semarang digerakan untuk menguasai Jawa Tengah.

Baca Juga:Seakan Perang Tak Bisa Ditawar Lagi, Mantan Jenderal Ukraina Ini Bocorkan Syarat Mutlak Agar Ukraina Tak Segan Lagi Lakukan Serangan ke Donbass, Tak Peduli Walau Kalah Telak dari Rusia

Prioritas Agresi Militer di pulau Jawa adalah untuk menguasai kawasan pelabuhan pesisir utara, perkebunan tebu dan pabrik-pabrik gula.

Di Sumatera, Belanda mampu menguasai perkebunan di sekitar Medan serta tambang minyak dan batu bara di sekitar Palembang.

Agresi Militer 2

Agresi Militer Belanda 2 atau Operasi Gagak merupakan peristiwa penyerbuan secara militer yang dilakukan oleh pasukan militer Belanda terhadap wilayah Republik Indonesia dan Ibu Kota Yogyakarta.

Agresi Militer Belanda 2 terjadi pada 19 Desember 1948.

Agresi Militer Belanda 2 membuat kondisi di Indonesia semakin tidak menentu dan keadaan rakyat semakin menderita.

Terlebih perlawanan dari pasukan Indonesia yang dilancarkan secara bergerilya belum memberikan hasil yang bisa menjadi perhatian dunia internasional.

Baca Juga:Konferensi Meja Bundar Resolusi Konflik Indonesia-Belanda, Ini Isi Perjanjian KMB yang Ditandatangani di Den Haag

Agresi Militer Belanda 2 juga mengakibatkan jatuhnya korban dari kedua pihak, baik Indonesia maupun Belanda.

Pada dasranya Agresi Militer Belanda 2 dilatarbelakangi karena kegagalan PBB dalam menyelesaikan konflik antara Belanda dan Indonesia melalui jalan perundingan.

Belanda tetap bersikeras untuk menguasai Indonesia, kendati saat itu Indonesia sudah memproklamirkan kemerdekaannya.

Sebenarnya sebelum meletusnya Agresi Militer Belanda 2 sudah disepakati Perjanjian Renville, namun ternyata Belanda menghianati perjanjian tersebut.

Baca Juga:'Fat, Kurus Ataukah Gemuk?', Surat Cinta Bung Karno Ketika Diasingkan ke Pulau Bangka setelah Agresi Militer Belanda II

Tujuan

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, terdapat beberapa tujuan Agresi Militer Belanda II, yaitu:

  1. Menghancurkan status Republik Indonesia sebagai kesatuan negara.
  2. Menguasai Ibukota sementara Indonesia yang saat itu berada di Yogyakarta.
  3. Menangkap pemimpin-pemimpin pemerintahan Indonesia.
Baca Juga:Gempur Indonesia Tahun 1948, Serangan Belanda ke Indonesia Ini Justru Jadi Berkah Bagi Indonesia Karena Bak Mendapatkan 'Giveaway' Militer Cuma-Cuma Ini

Artikel Terkait