Ren juga menuntut Washington mematuhi kebijakan satu-China dan komunike bersama.
Peringatan itu terjadi setelah serangan udara terbesar ke wilayah udara Taiwan pada 15 Juni.
Taiwan melaporkan pesawat itu termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir.
Membela serangan baru-baru ini, Ren menggambarkan manuver udara sebagai "tindakan yang diperlukan" untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan nasional.
Meskipun Washington tidak memiliki hubungan formal dengan Taipei, ia tetap menjadi pemasok senjata terbesar untuknya.
Namun, hubungan AS dengan pulau itu perlahan tumbuh di bawah pemerintahan Trump dan Biden.
Pada hari Kamis, menteri luar negeri Taiwan, Joseph Wu, mengatakan negara itu "perlu mempersiapkan" untuk kemungkinan invasi China.
Dia berkata: “Sebagai pembuat keputusan Taiwan, kami tidak dapat mengambil risiko, kami harus siap.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR