Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya sangat prihatin tentang kekerasan di Yerusalem dan meminta pejabat Israel dan Palestina "ntuk bertindak tegas untuk mengurangi ketegangan.
Ned Price, juru bicara departemen, memposting pernyataan itu di akun media sosialnya pada Jumat malam.
“Tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan."
"Tetapi pertumpahan darah seperti itu sangat mengganggu sekarang, seperti yang terjadi pada hari-hari terakhir Ramadhan."
"Kami mengencamnya dengan sangat tegas. "
Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mendesak Israel untuk menghentikan setiap penggusuran paksa di Yerusalem timur yang dicaplok Israel.
Sebab jika Israel terus melawan, maka tindakan mereka dapat dianggap sebagai "kejahatan perang".
"Kami meminta Israel untuk segera membatalkan semua penggusuran paksa," kata juru bicara kantor hak asasi PBB Rupert Colville kepada wartawan di Jenewa.
"Kami ingin menekankan bahwa Yerusalem Timur tetap menjadi bagian dari wilayah Palestina yang diduduki, di mana hukum humaniter internasional berlaku," kata Colville.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR