Bagi Khalil Attiyeh, seorang anggota parlemen Yordania, perasaan saat menuruni tangga dari Kubah Batu ke Masjid Al-Aqsa adalah sesuatu yang istimewa.
Tetapi bagi banyak jamaah dan pengunjung, seluruh 144 dunum (144.000 meter persegi) dari kompleks Al-Aqsa adalah suci.
Aktivis politik Hazem H. Kawasmi mengatakan, tempat favoritnya ada di seberang pancuran air, tempat jamaah datang untuk ritual cuci.
“Saya datang ke Al-Aqsa sejak saya masih kecil. Dan saya suka duduk di tangga di seberang masjid dan menatap air mancur," katanya.
Bagi Arafat Amro, Museum Islam yang terletak di dalam kompleks itu istimewa karena isinya yang tak ternilai harganya.
“Itu adalah jendela peradaban dan sejarah,” kata Amro, yang juga direktur musuem.
“Segala sesuatu di sini, dari perkamen, karya kayu dan barang logam hingga pahatan batu, mencerminkan waktu yang berbeda."
"Pengunjung yang datang ke masjid ini selama berabad-abad dari lokasi yang berbeda kembali dengan sejarah nenek moyang Arab dan Muslim yang terukir dalam ingatan mereka."
Museum Islam terletak dekat dengan Tembok Al-Buraq dan gerbang di mana kelompok ekstremis Yahudi sering melakukan serangan tanpa diundang dengan pengawal keamanan Israel bersenjata.
Daerah itu dibersihkan dari orang-orang Palestina segera setelah Yerusalem Timur direbut pada tahun 1967 oleh Israel, menandai dimulainya pendudukan.
Dan bagi Hazem Shunnar, seorang ekonom Palestina yang dihormati, tembok Al-Buraq tetap menjadi milik Palestina walaupun Israel mengambilnya dengan paksa.
Bagaimana dengan Anda? Bagian mana dari Masjid Al-Aqsa yang paling Anda sukai?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR