Siaga Ancaman Rusia Terhadap Ukraina, Inggris dan AS Bersama 8 Negara Sekutunya Gelar Latihan Perang Besar-besaran dengan Peralatan Militer Tercanggih dan Ratusan Personel

Tatik Ariyani

Penulis

HMS Queen Elizabeth, kapal perang terbesar yang pernah dibangun Inggris.
HMS Queen Elizabeth, kapal perang terbesar yang pernah dibangun Inggris.

Intisari-Online.com -Latihan angkatan laut besar-besaran yang melibatkan sepuluh negara akan berlangsung di lepas pantai Inggris bulan depan.

Latihan itu sebagai peringatan kepada Vladimir Putin.

Latihan Strike Warrior akan berlangsung dari tanggal 8-20 Mei dengan Firth of Forth menjadi tuan rumah beberapa kegiatan.

Total 31 kapal perang, 150 pesawat dan tiga kapal selam akan terlibat dalam latihan.

Baca Juga: Meski Berbahaya, Pasukan Khusus Terbaik di Dunia Ini Latih Keluarga Kerajaan Inggris Senyata Mungkin Demi Hasil yang Maksimal, Insiden yang Pernah Menimpa Putri Diana Tunjukkan Betapa Bahayanya

Latihan itu terjadi hanya beberapa minggu setelah Putin mengerahkan ribuan pasukan ke perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran akan potensi seperti invasi yang dilakukan Krimea.

Kekhawatiran atas niat Rusia terhadap Ukraina meningkat setelah negara itu mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, termasuk di Krimea yang dianeksasi, awal bulan ini.

Moskow mengklaim hal itu sebagai tanggapan atas tindakan "mengancam" dari NATO.

Setelah beberapa minggu yang menegangkan, dan panggilan antara Vladimir Putin dan para pemimpin kunci Barat, Rusia mulai menarik beberapa pasukannya.

Baca Juga: India Sampai Luncurkan Lebih 180 Tank Centurion, 340 Tank Sherman, 700.000 Infanteri dan Angkatan Udaranya Melawan Pakistan, Inilah Pertempuran Besar Palling Mematikan Setelah PD II|

Menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengklaim "pemeriksaan cepat" telah selesai.

Volodymyr Zelensky, presiden Ukraina, menyambut baik langkah untuk "mengurangi" perbatasan.

Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung pemberontakan separatis bersenjata di timur negara itu.

Melansir Express.co.uk, Jumat (30/4/2021), dalam latihan itu, Angkatan Laut Kerajaan (Royal Navy) akan bergabung dengan rekan-rekan dari AS, Australia, Prancis, Jerman, Denmark, Latvia, Belanda, Norwegia, dan Polandia.

Latihan tersebut akan melibatkan sekitar 13.400 personel militer.

Latihan juga akan berlangsung di darat yang melibatkan 1.500 pasukan darat.

Menurut The Scotsman, latihan tersebut akan melibatkan operasi kontra ranjau di sekitar Loch Ewe dan Campbeltown, menembak langsung di Pulau Garvie dan jangkauan senjata Cape Wrath dan pelatihan perahu kecil di Hebrides.

Baca Juga: Tak Heran India Diterjang 'Tsunami' Covid-19 sampaiRumah Sakit Nyaris Kolaps, Lihat SajaRatusan Ribu Orang Malah Berenang Bersama-sama dalamRitual Mandi Festival Hindu

Pesawat militer yang ambil bagian akan berbasis di RAF Lossiemouth, Stornoway Airpor dan Bandara Prestwick.

Tak lama setelah latihan selesai, Carrier Strike Group Inggris, yang dipimpin oleh HMS Queen Elizabeth, akan memulai tur sejauh 26.000 mil laut.

Kapal utama Royal Navy akan ditemani oleh empat kapal perang Inggris lainnya, USS Sullivan Amerika dan fregat Belanda.

Dua kapal Royal Fleet Auxiliary akan menemani kelompok memberikan dukungan.

Selama turnya, Carrier Strike Group akan mengunjungi 40 negara.

Kunjungan ini akan mencakup sekutu utama Inggris di Asia termasuk India, Jepang dan Korea Selatan.

Kelompok itu akan mengadakan latihan bersama dengan pasukan dari Australia, Malaysia, Selandia Baru dan Singapura untuk memperingati 50 tahun Pengaturan Pertahanan Lima Kekuatan, yang mencakup Inggris.

Baca Juga: Makhluk Surgawi Berkepala Manusia Ini Memiliki Tubuh Kuda dan Bersayap Elang, Roh Pelindung Kota-kota Mesopotamia dan Sudah 'Hidup' Sejak Tahun 3.000 SM

Namun penempatan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di China.

China mendesak Inggris untuk menghindari Laut China Selatan yang diperebutkan.

Berbicara kepada South China Morning Post, Song Zhongping, seorang mantan instruktur militer Tiongkok, menyampaikan peringatan keras.

Dia berkata: "China akan menyambut baik penyebaran ramah, tetapi pasti akan membalas jika Inggris menjadi provokatif di dekat wilayah China."

Artikel Terkait