Intisari-Online.com - SAS Inggris merupakan salah satu pasukan khusus terbaik di dunia.
Rupanya, salah satu tugas SAS adalah memastikan keamanan keluarga kerajaan meski sudah ada unit khusus dari Polisi Metropolitan London yang mengemban tugas tersebut.
Sebuah unit khusus yang dikenal sebagai Komando Perlindungan dilatih sebagai pengawal bersenjata untuk keluarga kerajaan.
Mereka sering terlihat mengawal Ratu, Pangeran Philip, dan anggota keluarga lainnya dengan tatapan tajam.
Namun, itu mungkin dirasa belum cukup untuk memastikan keamanan keluarga kerajaan.
Maka, SAS Inggris pun melapisi keamanan keluarga kerajaan dengan selalu bersiap siaga jika hal tak terduga terjadi.
Melansir wearethemighty.com, jika hal yang tidak terduga terjadi, di mana agen Komando Perlindungan berhasil dikuasai dan dipersenjatai dalam perang melawan teroris, penyandera, atau musuh lainnya, SAS selalu siap untuk bergerak.
SAS siap untuk segera tiba di tempat dan mengakhiri secara meyakinkan.
Meskipun militer Inggris maupun mereka yang secara khusus telah bertugas menjaga bangsawan Inggris tidak melihat akan terjadi situasi seperti itu, namun Angkatan Darat Inggris disebut masih tegas untuk melakukan upaya perlindungan ekstra.
Angkatan Darat Inggris itu pun menginformasikan dan mendemonstrasikan prosedurnya kepada anggota keluarga kerajaan, sebagai sebuah langkah yang sangat penting untuk menjaga mereka tetap aman.
Bahkan untuk itu, para bangsawan dibawa ke Stirling Lines, Hereford, rumah dari 22 Resimen Layanan Udara Khusus, dan diberi kursus kilat dalam operasi khusus dan kontra-terorisme.
Pelatihan dilakukan sedemikian rupa agar para bangsawan Inggris dapat memiliki kemampuan dasar untuk melindungi diri sendiri.
Pasalnya, para bangsawan, terutama yang masih muda, diberikan banyak kelonggaran dalam hal transportasi pribadi mereka.
Hal itu berarti mereka dapat terbang secara komersial atau mengemudikan kendaraan mereka sendiri, meski dengan pengawalan atau tim perlindungan kecil yang selalu berada di dekatnya.
Namun, jika penyergapan kendaraan terjadi, SAS telah mengajari para pangeran, putri, bangsawan, dan adipati bagaimana cara mengemudi secara taktis.
Bagaimana menggunakan mobil mereka sebagai pendobrak untuk melarikan diri dari daerah tersebut ke tempat yang aman, sementara tim pelindung yang lebih besar bergegas untuk menjemput mereka.
Baca Juga: Otomatif Award 2021, Didorong Semangat yang Membuncah Kala Industri Otomotif Kembali Bergairah
The Killing House adalah fasilitas legendaris di komunitas operasi khusus, di mana kandidat SAS dan pasukan aktif semuanya berlatih memasuki dan membersihkan gedung-gedung yang penuh dengan teroris dan sandera.
Bangunan tersebut penuh dengan dinding berlapis karet, kipas angin besar untuk ventilasi asap, sistem pemadam kebakaran, dan kamera sirkuit tertutup yang memantau semua tindakan dan merekamnya untuk pembekalan dan peninjauan.
Tak satu pun dari pelatihan yang berlangsung di Killing House bersifat hipotetis dengan hanya teriakan tentara atau menembakkan peluru kosong untuk mensimulasikan pertempuran.
Melainkan, SAS benar-benar menggunakan amunisi hidup dan terkadang sandera hidup, untuk membuat setiap pelatihan serealistis mungkin.
Dengan pelatihan yang dibuat serealistis mungkin, artinya saat bangsawan Inggris atau keluarga kerajaan menjalani pelatihan, mereka bisa berada dalam bahaya.
Seperti yang pernah terjadi pada Putri Diana. Ketika itu, Putri Diana dan Pangeran Charles menjalani kursus pelatihan mereka dan pecahan panas dari granat setrum mendarat di rambut Diana, menghanguskannya.
Insiden itu tertutupi dari pers karena Putri Diana segera memangkas rambutnya setelah itu.
Namun, SAS Inggris tidak akan berada di bawah tuntutan, karena untuk pelatihan itu, Pangeran Charles menulis sebuah pernyataan.
Catatan pribadi selama kursus pelatihannya yang terkenal, mengatakan, “Jika demonstrasi ini salah, saya, Pangeran Wales yang bertanda tangan di bawah ini, tidak akan mengirimkan Resimen Layanan Udara Khusus Skuadron 22 B ke Menara London. Charles. "
Catatan itu masih dibingkai di Hereford hingga hari ini.
Menurut mantan anggota SAS, para bangsawan umumnya menangani keterkejutan dan kekaguman dari Killing House dengan baik, meskipun mereka pada awalnya terpana oleh suara-suara brutal dan ledakan yang terjadi selama penyerangan.
Pelatihan itu masih dilakukan hingga hari ini. Misalnya, Meghan Markel menjalani pelatihan setelah pertunangannya dengan Pangeran Harry, juga sebelumnya Kate Middleton dan Pangeran William menjalani kursus serupa.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini