Intisari-Online.com – Buah ara mungkin tidak lebih terkenal dibandingkan buah zaitun, bahkan tidak memberikan ekonomi seperti buah zaitun.
Namun, buah ara memberikan manfaat yang sangat baik dari intensifikasi pertanian di Islam Spanyol.
Ini terwujud dalam variasi buah yang mempesona yang tersedia bagi konsumen.
Dalam Kalender abad kesepuluh di Kordoba, bahasa Latin ficus (ara) menerjemahkan “pohon” Arab (kata khusus untuk ara adalah remaja), menunjukkan bahwa ara begitu banyak sehingga menjadi, oleh antonomasia, menjadi pohon.
Dari sudut pandang produksi untuk pasar ekspor, Malaga adalah pusat ara terpenting, kota ini dikelilingi oleh semua sisi buah ara dari varietas Rayyo (rayyî, juga disebut sebagai mâlaqi, Malagan).
Buah ini, “yang merupakan kelas terbaik dari buah ara dan yang terbesar, dengan daging buah yang paling enak dan rasa yang paling manis."
Buah ara Malagan diekspor oleh pedagang Muslim dan Kristen yang menjualnya dari kota-kota seperti Baghdad (menurut al-Shaqundi), hingga kota-kota seperti India dan Cina.
Di sinilah tempat mereka dihargai karena selera dan kemampuan mereka untuk melestarikannya selama perjalanan setahun penuh yang ditempati dalam transportasi mereka.
Di Sierra Morena berbagai macam buah ara ditanam, termasuk qûtiya (Gotik), sha’arî (berbulu), dan doñegal.
Ara juga menarik bagi para ahli agronomi: Al-Hijâri melaporkan bahwa di Taman Noria di Toledo ada sejenis pohon ara yang buahnya setengah hijau dan setengah putih.
Buah ara dan kesehatan
Buah ara secara alami mengandung gula sederhana, mineral, dan serat dalam jumlah tinggi dan merupakan sumber vitamin A, B, dan C.
Karena buah ara adalah sumber serat yang luar biasa, buah ara memelihara dan mengencangkan usus, kaliumnya membantu mengontrol tekanan darah.
Buah ara telah populer sejak zaman kuno karena kemampuannya untuk meningkatkan stamina, dan belakangan ini karena bantuannya sebagai pencahar dan bahan pokok penurunan berat badan.
Dikatakan bahwa buah ara dapat bermanfaat dan meringankan penyakit liver, saluran pencernaan dan saluran kencing, yang merupakan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW.
Buah ara dapat membantu meredakan mulas, kanker, kelumpuhan, dan bahkan dapat mengekang keinginan akan nikotin bagi mereka yang mencoba berhenti merokok.
Daun ara juga dikatakan memiliki sifat antidiabetik dan berpotensi mengurangi jumlah insulin yang dibutuhkan oleh mereka yang mendapat suntikan insulin setiap hari.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari