Dunia Astronomi Akui Sebagai Astronom, Inilah Kisah Abul Wafa, Cendekia Muslim Penemu Rumus Dasar Trigonometri dalam Matematika

K. Tatik Wardayati

Penulis

Diakui dunia astronomi, inilah kisah Abdul Wafa, cendekia muslim penemu rumus dasar trigonometri dalam matematika.

Intisari-Online.com – Apalah Anda penyuka ilmu matematika?

Bagi cendekia muslim bernama Abul Wafa ini, ilmu matematika bukanlah hal yang sulit, tetapi justru menyenangkan.

Karena ilmu matematika ini pula yang membuat namanya dikenal di dunia Barat.

Dunia Barat mengenal Abul Wafa sebagai seorang ilmuwan yang serba bisa.

Baca Juga: ‘Utamakan Pengajaran Al-Qur.’an Sebelum Mengembangkan Ilmu-ilmu Lain’ Kisah Ibnu Khaldun, Cendekia Muslim Pendiri Disiplin Ilmu Sosiologi, Ekonomi, Historiografi, dan Demografi Modern

Tidak hanya di bidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom yang terkenal pada zamannya.

Lahir dengan nama panjang Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani, di Buzhgan, Nishapur, Iran, pada tanggal 10 Juni 940 atau 328 Hijriah.

Abdul Wafa belajar matematika dari pamannya, yaitu Abu Umar al Maghazali dan Abu Muhammad Ibn Ataba.

Penemuan rumus dasar Trigonometri merupakan kontribusi Abul Wafa dalam matematika.

Baca Juga: Hafal Al-Quran di Usia 10 Tahun, Ibnu Sina Jadi Filsuf dan Ilmuwan yang Diagungkan Dunia Kedokteran Eropa Modern, Beginilah Perjalanan Hidupnya

Trigonometri berasal dari kata trigonon yang artinya tiga sudut dan metro; mengukur.

Ilmu trigonometri merupakan cabang matematika yang mengolah sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen.

Rumus-rumus trigonometri yang dihasilkan oleh Abul Wafa, hingga kini masih digunakan dalam ilmu matematika.

Ini membuktikan bahwa Abul Wafa adalah seorang matematika yang jenius karena temuannya akan rumus-rumus baru dalam bidang matematika.

Tak heran, bila ilmuwan Islam ini dianggap sebagai orang yang jenius.

Tidak hanya dalam bidang matematika, pengetahuan Abul Wafa pun luas termasuk dalam bidang astronomi.

Baca Juga: Bukan Orang Barat, Faktanya Kamera Pertama Kali Dibuat Oleh Ilmuwan Muslim Bernama Ibnu Haitham, Beginilah Ihwalnya

Organisasi Astronomi Internasional (IAU) mengabadikan namanya di kawah bulan karena kejeniusannya itu.

Menjadi salah satu dari 24 ilmuwan Islam, nama Abul Wafa diabadikan tanpa menggunakan nama barat.

Nama yang tertulis di kawah bulan tersebut benar-benar nama aslinya, yaitu Abul Wafa.

Bertuliskan Abul Wafa, lokasi kawah bulan yang dimaksud ini berada di dekat ekuator bulan, berdekatan dengan sepasang kawah Ctesibius dan Heron di sebelah timur.

Dunia astronomi modern mengakui jasa Abul Wafa sebagai seorang astronom di abad ke-10. (Anita K. Wardhani)

Baca Juga: Kuasai Ilmu Filsafat, Kedokteran, hingga Hukum Islam, Hidup Ibnu Rusyd Mendadak Berubah Ketika Dituduh Sesat, Sampai Diasingkan ke Tempat Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait