Advertorial
Intisari-Online.com - Korps Hiu Kencana menjadi pihak yang paling berduka dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.
Musababnya, para awak kapal selam KRI Nanggala-402 merupakan bagian dari Korps Hiu Kencana yang merupakan satuan khusus kapal selam di TNI AL.
Adapun Korps Hiu Kencana atau Satkalsel Koarmada II didirikan pada 12 September 1959.
Satuan kapal selam itu berdiri berbarengan dengan tibanya dua kapal selam Whiskey buatan Rusia. Kedatangan kapal selam Whiskey menjadi cikal bakal terbentuknya Korps Hiu Kencana.
Tidak sembarang orang bisa menjadi anggota korps satuan kapal selam.
Secanggih-canggihnya kapal selam, yang lebih penting adalah orang-orang yang mengoperasikannya.
Di jajaran TNI Angkatan Laut, mereka disebut Korps Hiu Kencana.
Untuk jadi 'hiu,' dibutuhkan karakteristik khusus.
Nomor satu yakni mental, karena mereka harus menyelam berhari-hari.
Ini berarti mereka tinggal dalam ruangan yang sangat kecil dan sempit, sementara tugas harus berhasil.
Dalam bertugas, bermacam risiko juga jelas ikut membayangi, kalau terjadi kesulitan di kedalaman air laut, siapa yang bisa menolong?
Lebar ruangan di kapal selam hanya berukuran sekitar 6 meter dan itupun dipenuhi dengan berbagai peralatan.
Bahkan banyak dari anggota korps ini yang tidur berjajaran dengan torpedo.
Lantas bagaimana cara mereka bertahan agar tetap waras hidup dalam sempitnya kapal selam yang tertutup?
Dalam video yang tayang di akun YouTube Harian Kompas (25/4/2021), Edna C pattisina, wartawan Harian Kompas, membagikan kisahnya saat meliput kegiatan Korps Hiu Kencana tersebut.
Dalam bertugas, para hiu ini mendapat jadwal waktu-waktu piket operasi.
Di saat tidak bertugas, mereka biasanya bermain playstation, kartu, atau bahkan ada yang gemar menggosok alat-alat di dalam kapal selam, meski sudah mengkilap tetap saja digosok.
Ya, syarat mental kuat membuat mereka dapat beradaptasi dengan segala keterbatasan ruang di dalam kapal selam.
Bahkan Setelah menjadi kru kapal selam, para prajurit secara rutin enam bulan sekali dipantau keadaan fisik dan psikisnya.
Kini dengan tenggelamnya KRI Nanggala, Korps Hiu Kencana mengoperasikan empat kapal selam TNI AL yang tersisa yakni KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.
(*)