Advertorial

Termasuk Terus-Terusan Menggosok Peralatan Meski Sudah Mengilat, Inilah Cara Korps Hiu Kencana Tetap Waras Hidup di Sempitnya Kapal Selam, Tidur pun Sampai Pertaruhkan Nyawa

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Korps Hiu Kencana menjadi pihak yang paling berduka dalam insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402.

Musababnya, para awak kapal selam KRI Nanggala-402 merupakan bagian dari Korps Hiu Kencana yang merupakan satuan khusus kapal selam di TNI AL.

Adapun Korps Hiu Kencana atau Satkalsel Koarmada II didirikan pada 12 September 1959.

Satuan kapal selam itu berdiri berbarengan dengan tibanya dua kapal selam Whiskey buatan Rusia. Kedatangan kapal selam Whiskey menjadi cikal bakal terbentuknya Korps Hiu Kencana.

Baca Juga: Bisa Jadi Alternatif Pengganti KRI Nanggala-402 yang Tenggelam, Inilah 3 Deretan Kapal Selam Paling Canggih dan Paling Merusak di Dunia

Tidak sembarang orang bisa menjadi anggota korps satuan kapal selam.

Secanggih-canggihnya kapal selam, yang lebih penting adalah orang-orang yang mengoperasikannya.

Di jajaran TNI Angkatan Laut, mereka disebut Korps Hiu Kencana.

Untuk jadi 'hiu,' dibutuhkan karakteristik khusus.

Baca Juga: Walau Usianya Tergolong Tua, Tak Heran KRI Nanggala Masih Terus Digunakan, Rupanya Kapal Selam Itu Masih Tergolong Kapal Selam Canggih yang Dimiliki Indonesia, Ini Alasannya

Nomor satu yakni mental, karena mereka harus menyelam berhari-hari.

Ini berarti mereka tinggal dalam ruangan yang sangat kecil dan sempit, sementara tugas harus berhasil.

Dalam bertugas, bermacam risiko juga jelas ikut membayangi, kalau terjadi kesulitan di kedalaman air laut, siapa yang bisa menolong?

Lebar ruangan di kapal selam hanya berukuran sekitar 6 meter dan itupun dipenuhi dengan berbagai peralatan.

Baca Juga: Disiapkan Prabowo untuk Beri Beasiswa Putra-putri Kru KRI Nanggala-402, SMA Taruna Nusantara Ternyata Punya Rekor Mentereng Soal Luluskan Alumninya ke Akademi Elite di Indonesia

Bahkan banyak dari anggota korps ini yang tidur berjajaran dengan torpedo.

Lantas bagaimana cara mereka bertahan agar tetap waras hidup dalam sempitnya kapal selam yang tertutup?

Dalam video yang tayang di akun YouTube Harian Kompas (25/4/2021), Edna C pattisina, wartawan Harian Kompas, membagikan kisahnya saat meliput kegiatan Korps Hiu Kencana tersebut.

Dalam bertugas, para hiu ini mendapat jadwal waktu-waktu piket operasi.

Baca Juga: Jengah Indonesia Berencana Beli Kapal Selam yang 'Bekasnya Bekas Banget', Komandan KRI Nanggala-402 Heri Oktavian Ungkap Trik Beli Kapal Selam Bekas dengan Kualitas Mentereng

Di saat tidak bertugas, mereka biasanya bermain playstation, kartu, atau bahkan ada yang gemar menggosok alat-alat di dalam kapal selam, meski sudah mengkilap tetap saja digosok.

Ya, syarat mental kuat membuat mereka dapat beradaptasi dengan segala keterbatasan ruang di dalam kapal selam.

Bahkan Setelah menjadi kru kapal selam, para prajurit secara rutin enam bulan sekali dipantau keadaan fisik dan psikisnya.

Kini dengan tenggelamnya KRI Nanggala, Korps Hiu Kencana mengoperasikan empat kapal selam TNI AL yang tersisa yakni KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.

Baca Juga: Jauh Sebelum Insiden KRI Nanggala-402, Rupanya Meteri Pertahanan Sudah Disodori Dua Kapal Canggih dari Eropa Ini, Akankah Kapal Selam Ini Akan Diboyong Indonesia?

(*)

Artikel Terkait