Intisari-Online.com - Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021), akhirnya ditemukan pada Minggu (25/4/2021).
Nanggala ditemukan dalam kondisi tak utuh di kedalaman 838 meter dan seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang dinyatakan gugur.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberikan beasiswa bagi putra-putri prajurit kapal selam KRI Nanggala-402 untuk menempuh pendidikan pada lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Dua lembaga yang sudah ditunjuk untuk memberikan pendidikan gratis adalah SMA Taruna Nusantara, Megalang, Jawa Tengah, dan Universitas Pertahanan (Unhan).
Dalam keterangan tertulis, Senin (26/4/2021), Prabowo mengatakan, "Saya telah menginstrusikan kepada lembaga pendidikan di bawah binaan Kementerian Pertahanan, yaitu SMA Taruna Nusantara Magelang dan Universitas Pertahanan Republik Indonesia, untuk mengalokasikan tempat bagi putra-putri ABK KRI Nanggala 402 dan personel TNI AL yang telah gugur dalam tugas menjaga negeri sebagai pahlawan bangsa."
Prabowo menjelaskan, bagi putra-putri yang mengenyam pendidikan tingkat SMA akan diterima di SMA Taruna Nusantara Magelang dengan beasiswa penuh.
Sedangkan bagi putra-putri awak Nanggala yang akan masuk perguruan tinggi akan diterima di Unhan dengan beasiswa penuh.
Sementara untuk cabang pendidikan Taruna Nusantara tingkat SMP (berasrama) saat ini tengah disiapkan.
"Bagi yang masih mengeyam pendidikan sekolah dasar, dan SMP juga akan diberikan beasiswa penuh melalui Yayasan Pengembangan Potensi Sumber Daya Pertahanan," imbuhnya.
Lantas, seperti apakah SMA Taruna Nusantara (TN) yang dimaksudkan Prabowo tersebut?
Melansir tarunanusantara.sch.id, SMA TN adalah sekolah menengah atas berbasis semi-militer.
Ide pembuatan sekolah menengah atas berbasis semi-militer ini dicetuskan oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan saat itu, Jenderal LB Moerdani pada tanggal 20 Mei 1985 di Pendopo Agung Taman Siswa Yogyakarta.
Ia memiliki visi luhur, yakni untuk membangun sekolah yang mendidik manusia-manusia terbaik dari seluruh Indonesia dan menghasilkan lulusan yang dapat melanjutkan cita-cita para Proklamator.
Terletak di Magelang, Jawa Tengah, SMA TN diresmikan oleh Pangab (Panglima Angkatan Bersenjata) saat itu, Jenderal Try Sutrisno pada tahun 1990.
Tak heran, banyak dari alumni SMA Taruna Nusantara yang lolos menjadi taruna dan taruni Akmil AAL AAU dan Akpol.
Ambil contoh pada tahun 2017, 590 Calon Prajurit Taruna dan Taruni (Capratar) Akademi TNI terdiri dari Akmil 385 orang (352 Taruna dan 33 Taruni), AAL 105 orang (94 Taruna dan 11 Taruni) dan AAU 100 orang (90 Taruna dan 10 Taruni) mengikuti tes penerimaan Capratar Akademi TNI.
Dari tes tersebut, sebanyak 435 orang terdiri dari Akmil 230 orang (212 Taruna dan 18 Taruni), AAL 105 orang (94 Taruna dan 11 Taruni) dan AAU 100 orang (90 Taruna dan 10 Taruni) dinyatakan lulus menjadi Capratar Akademi TNI dan siap mengikuti pendidikan pertama.
SMA Taruna Nusantara jadi sekolah yang paling banyak menyumbang taruna taruni dengan total 98 orang.
Sebanyak 53 orang lolos Akmil, 13 orang ke AAL, 10 orang ke AAU, dan Akpol dengan 22 orang.
Lebih mencengangkan lagi, SMA TN angkatan 25 yg lulus pada 2017 adalah yang terbanyak menyumbang taruna taruni sejak berdirinya sejak sekolah ini berdiri pada 1990.
Salah satu orang Tua murid siswa SMA TN pun menyatakan kagum terhadap sekolah terbaik di Indonesia di bawah naungan Departemen Pertahanan yang merupakan tempat putranya menuntut ilmu hingga dengan bekal itu bisa lolos sebagai Taruna terbaik Akmil tahun 2017.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR