Advertorial
Intisari-online.com -Awal April lalu Indonesia digegerkan dengan membanjirnya warga India yang masuk ke Indonesia.
Rupanya, dilaporkan Kompas.com sudah ada 254 warga India yang masuk ke Indonesia sejak 6-19 April 2020.
Termasuk di antara mereka adalah orang-orang kaya India.
Rupanya kehadiran mereka di Indonesia bukanlah tanpa alasan.
Gelombang kedua infeksi virus Corona menghantam India dan sebabkan runtuhnya layanan kesehatan.
Kini kasus harian infeksi India dilaporkan mencapai ratusan ribu setiap harinya.
Hal ini diperkirakan terjadi karena varian baru mutasi virus Corona.
Karena varian baru ini berasal dari mutasi baru, sampai-sampai disebut sebagai mutasi ganda.
Dirangkum dari berbagai sumber, inilah sedikit vakta tentang B.1.617, mutasi ganda virus Corona yang hantam India.
The Asean Post melaporkan B.1.617 awalnya dideteksi di India dengan dua jenis mutasi, yaitu E484Q dan L452R.
Hal itu dilaporkan akhir Desember 2020 oleh ilmuwan India dan segera rinciannya disajikan di hadapan WHO.
Sepanjang masa hidup virus mereka mengalami mutasi terus menerus, ada yang melemahkan tapi ada juga yang membuat virus lebih kuat dan berkembang jauh lebih cepat daripada sebelumnya.
Mutasi yang mempercepat menyebabkan virus juga lebih cepat menginfeksi lebih banyak orang.
Akhir Maret lalu Kementerian Kesehatan India mengakui keberadaan mutasi ganda.
Hasil penelitian mereka temukan mutasi ganda juga telah ditemukan di Australia, Belgia, Jerman, Irlandia, Namibia, Selandia Baru, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat.
Hal itu disampaikan pada 16 April 2021.
Varian yang kemudian sudah diurutkan genomnya disebut kemungkinan utama penyebab lonjakan infeksi.
Namun pemerintah India belum mengkonfirmasinya.
Seperti diketahui pengurutan genom adalah proses pengujian memetakan kode genetik suatu organisme.
Didapat data rata-rata harian prevalensi melonjak sampai 52 persen dari sampel yang diurutkan April kemarin.
Sampel itu adalah varian B.1.617 dari sekitar 10 negara bagian India dengan presentase bervariasi.
Kunci dari mutasi ini sampai bisa sebabkan infeksi melonjak adalah dua mutasi kritis yang lebih mungkin menular.
Selain itu keduanya disebut bisa mengurangi tingkat antibodi.
Namun tidak sepenuhnya peningkatan antibodi oleh infeksi dan vaksinasi hancur oleh mutasi ganda ini.
Ditambah dengan faktor sosial penyebab penyakit ini mudah menular seperti tidak patuh terhadap himbauan jaga jarak, pemakaian masker dan protokol kesehatan lain.
Varian ganda ini sampai sekarang masih diteliti oleh ilmuwan.
Penelitian di AS mendapatkan data jika mutasi L452R meningkatkan transmisi virus sebesar 20 persen.
Sementara itu antibodi dikurangi sebesar lebih dari 50 persen.
Ilmuwan mengkhawatirkan mutasi ganda terjadi di area utama protein lonjakan virus.
Hal itu dapat meningkatkan risiko penularan dan infeksi yang serius.
Kemudian, virus juga keluar dari sistem kekebalan.
India dikabarkan benar-benar lumpuh karena gelombang kedua infeksi Covid-19.
Sejumlah rumah sakit di Ibu Kota Delhi kehabisan oksigen.
Kemudian Gujarat, Uttar Pradesh dan Haryana juga mulai kekurangan oksigen.
Negara bagian seperti Maharashtra juga mulai kehabisan oksigen.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini