Intisari-Online.com - Benny Wenda, pemimpin kemerdekaan Papua Barat dan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat, pernah berbicara kepada dw.com pada tahun 2019 silam.
Kata Wenda saat itu, rakyat Papua tidak akan beristirahat sampai Indonesia memberikan mereka referendum.
Tetapi pihak berwenang telah mengesampingkan kemungkinan itu.
Padahal rakyat Papua punya alasan mengapa mereka menuntut kemerdekaan.
Menurut Wenda, ada banyak masalah di Indonesia. Seperti kekerasan polisi, militer dan milisi.
Selain itu ada diskriminasi sistemik berakar pada militer dan polisi Indonesia.
"Mereka menendang dan memukuli kami dan terus menyebut kami 'monyet' (monyet)," tambahnya.
"Ini mentalitas militer dan polisi. Orang lain meniru, tapi tidak ada yang pernah membicarakannya."
Seruan Wenda untuk referendum datang setelah peringatan 20 tahun pemungutan suara Timor Lorosa'e yang berhasil merdeka dari Indonesia.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR