Hasilnya ditemukan adanya mutasi virus yang ada di Eropa.
Oleh karena itu, Budi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada dengan segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat dan terus mematuhi protokol kesehatan.
Sementara itu, berdasarkan data dari Jejaring Surveilans Genomik Indonesia yang dilaporkan sejak Januari 2020 hingga Maret 2021 telah dilakukan pemeriksaan terhadap 1191 sekuens virus corona (SARS-CoV-2).
“Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat varian of convern B.1.1.7 ini makin besar porsinya, kita siap,” ungkap Budi.
Sementara itu, berkaitan dengan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India, pemerintah telah mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi masuknya mutasi virus ini masuk ke Indonesia.
Hal itu dilakukan dengan memperkuat surveilans genomik di pintu masuk negara, baik darat, laut, maupun udara.
Selain itu, bagi WNI yang pernah mengunjungi India dalam kurun waktu 14 hari terakhir tetap diperbolehkan kembali Indonesia.
Namun dengan syarat harus menjalani karantina 14 hari dan dua kali swab test PCR di awal dan akhir karantina.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR