Intisari-Online.com - Pemain sepak bola Jerman dan Fenerbahce, Mesut Ozil, dikenal sebagai pemeluk Islam yang taat.
Bintang sepak bola itu bahkan sering dilaporkan berdonasi untuk selama umat Muslim lainnya di seluruh dunia.
Dilansir dari middleeastmonitor.com pada Selasa (20/4/2021), kali ini, Ozil kembali menyumbang 101.000 Euro (Rp1,7 miliar) kepada Bulan Sabit Merah Turki (Red Crescent Society).
Itu untuk kampanye bantuan yang dijalankan selama bulan suci Ramadhan, kantor berita Anadolu melaporkan.
Menurut Bulan Sabit Merah, donasi Ozil itu akan diberikan kepada beberapa negara Muslim lainnya.
Dan warga Indonesia juga mendapatkannya loh!
Donasi Ozil itu akan digunakan untuk memberikan 2.800 paket bantuan makanan kepada yang membutuhkan di Turki, 1.000 paket makanan di Indonesia, dan 750 paket untuk Muslim Rohingya di kamp-kamp pengungsian di Bangladesh.
Lalu makanan buka puasa juga akan disajikan untuk anak yatim piatu di Idlib Suriah, dan ibu kota Somalia, Mogadishu, sepanjang bulan suci tahun ini.
Presiden Bulan Sabit Merah Turki, Dr Kerem Kinik, mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, Ozil telah berkontribusi menyebarkan senyuman di wajah ribuan anak di banyak negara.
Walau berwarganegaraan Jerman, Ozil memang memiliki keturunan Turki.
Ini juga bukan kali pertama Ozil berdonasi.
Pada Ramadhan tahun lalu, Ozil juga menyumbang 80.000 poundsterling (Rp1,4 miliar) untuk membantu umat Islam yang terkena dampak Covid-19 di Turki dan Suriah.
Dulu ketika dia masih bermain di Arsenal, Ozil pernah berdonasi sampai ke sudut kota London, Inggris.
Itu terjadi pada Desember 2020 di mana pandemi Covid-19 masih menerjang Inggris dan banyak orang yang di PHK.
The National Huffadh Association (NHA) United Kingdom, komunitas Muslim itu membuat kampanye sosial untuk mendistribusikan 50 ribu paket makanan sehat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Kampanye itu sendiri mendapat dukukan dari Ozil.
Melalui M10, tim e-sport yang didirikannya, Ozil membantu penggalangan dana dan penyaluran bantuan yang diinisiasi NHA kepada masyarakat yang kurang beruntung di London.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR