Benny Wenda yang kian kehilangan dukungan tersebut kemudian menyebut bahwa perjuangan rakyat Papua sudah berlangsung hampir 60 tahun.
"Rakyat Papua tidak berada di tangan yang aman selama masih dikuasai Indonesia," ujar Benny Wenda kepada The Australian.
Bahkan Benny Wenda menyebut bahwa sejak tahun 1960, sudah hampir 500.000 warga Papua yang terbunuh, termasuk wanita dan anak-anak.
"Sejatinya ada genosida yang berjalan lambat di tanah Papua yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia."
Di sisi lain, menurut pria yang lahir di Lembah Baliem tersebut menyebut dua negara yang selama ini diharapkannya, Australia dan Selandia Baru, kian hari kian menolak untuk bertindak atas krisis yang terjadi di Papua.
Hal inilah yang pada akhirnya membuat pria yang lahir tepat saat peringatan kemerdekaan Indonesia ke-29 tersebut mulai berani mengemis dukungan dari negara lain.
KOMENTAR