Advertorial

Sulit Dipercaya, Namun Inilah yang Terjadi Jika Indonesia Tidak Pernah Merdeka dan Wilayah NKRI Masih Dikuasai Belanda, Ternyata Belanda Diprediksi Menjadi Negara Terkuat Eropa Karena Hal Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ternyata bagi Belanda melepaskan Indonesia bukanlah hal sepele karena hal besar ini bakal didapatkan Belanda.
Ternyata bagi Belanda melepaskan Indonesia bukanlah hal sepele karena hal besar ini bakal didapatkan Belanda.

Intisari-online.com -Salah satu pencapaian terbesar bangsa Indonesia adalah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Ini adalah titik bersejarah, setelah melewati 350 tahun penjajahan Belanda, dan 3,5 tahun penjajahan Jepang.

Meskipun, setelah deklarasi kemerdekaan itu Belanda masih tak terima, dan enggan melepasakan Indonesia, sampai terjadi agresi untuk merebut kembali Indonesia.

Ternyata bagi Belanda melepaskan Indonesia bukanlah hal sepele karena hal besar ini bakal didapatkan Belanda jika masih menguasai Indonesia.

Baca Juga: Bukannya Menolak, Rupanya Inilah Alasan Bung Hatta Sempat 'Tidak' Memasukkan Papua ke Dalam Wilayah Indonesia Pada Awal Kemerdekaan Indonesia

Sayangnya, Belanda tidak lagi memiliki kekuatan untuk kembali ke Asia dengan kekuatan yang signifikan.

MenurutExploring HistoryPerang Dunia II telah menghancurkan negara mereka baik secara militer maupun fisik.

Belandatidak memiliki apapun untuk mencoba menuntut klaim mereka untuk Indonesia.

Karena orang Indonesia telah mendeklarasikan kemerdekaannya,maka harus ada sebuah negara mencoba dan mempertahankan kendali Eropa atas nusantara.

Baca Juga: Dampak Hasil Konferensi Meja Bundar: Penyelesaian Masalah Irian Barat yang Ditunda Hampir Membuat Indonesia Jadi Lautan Darah, Soekarno Siapkan Pasukan untuk Berperang Gempur Belanda

Masih terkunci dalam aliansi militer dengan Amerika Serikat dan Inggris, Belanda meminta sekutu mereka untuk mengawasi pulau-pulau itu sampai suatu waktu di mana mereka dapat kembali untuk mengambilnya kembali untuk diri mereka sendiri.

Inggris dan AS setuju untuk mencoba dan mengelola pulau-pulau itu untuk sementara waktu.

Mereka mengambil alih peran sebagai pengurus, dan Belanda membuat kesalahan internasional pertama mereka yang membuatnya mereka malu di panggung internasional.

Sementara itu, Inggris dan Amerika Serikat mulai mengevakuasi senjata, tawanan perang dan orang asing yang terjebak di Indonesia selama perang berlangsung.

Seluruh kepulauan Indonesia di bawah komando Laksamana Inggris Earl Louis Mountbatten.

Saat patroli Sekutu turun ke jalan, mereka bertemu dengan semakin banyak orang Indonesia marah dan nasionalis yang ingin memperjuangkan kemerdekaan mereka.

Setelah merampas sejumlah besar senjata dan amunisi dari pasukan Jepang yang menyerah, pasukan kemerdekaan Indonesia mulai berbondong-bondong ke kota Surabaya.

Baca Juga: Dulu Ngotot Jajah Indonesia Sampai Tak Mau Melepaskannya Walau Merdeka, Rupanya Segelintir Warga Belanda Malah 'Malu' Pemerintahnya Pernah Menjajah Indonesia

Banyak orang yang berniat memaksakan kemerdekaannya dengan kekerasan jika perlu.

Melihat pasukan tidak teratur yang dipersenjatai dengan senjatarampasan dari perang, Inggris mencoba merundingkan pembubaran pasukan secara damai tetapi kesalahpahaman menyebabkan pecahnya pertempuran daripada resolusi damai.

Ketika pasukan pemberontak membunuh seorang perwira Inggris di kota itu, segalanya menjadirunyam dan kemudian terdegradasi dari sana.

Orang Indonesia dengan cepat memprovokasi Inggris, ke dalam pertempuran dan imbasnya sangat menghancurkan.

Selama tiga minggu ke depan, kota Surabaya dibom melalui udara dan laut.

Pasukan Inggris yang diperkuat dengan keterampilan yang mereka kembangkan selama enam tahun dalam peperangan, dikerahkan melawan Indonesia.

Didukung tank tempur M4, pesawat tempur, dan segelintir kapal dari Royal Navy, pertempuran berlangsung brutal dan penuh kekerasan.

Baca Juga: Konflik Indonesia-Belanda selama 4 Tahun Dimulai Ketika Belanda Ingin Kembali Berkuasa di Indonesia, Tak Tinggal Diam, Ini Sederet Perlawanan di Berbagai Daerah!

Pasukan Indonesia hanya bersenjatakan senjata sekali pakai berjuang melawan gempuran Belanda yang dibantu Inggris.

Hasilnya adalah kehancuran Surabaya dan penumpasan potensi pemberontakan di sana.

Pasukan Sekutu akan kehilangan kurang dari tiga ratus orang sementara Indonesia kehilangan hampir 20.000 orang.

Dengan dukungan pasukan Inggris Belanda tiba tahun 1946, terjadilah perang untuk mempertahankan kendali pulau-pulau bekas jajahan Belanda.

Belanda memang sempat menguasi daerah perkotaan, tetapi mereka tidak memiliki kendali atas pedesaan.

Hasilnya, Belanda gagal menstabilkan negara itu secara internal, dan pedesaan yang penuh kaim nasional, simpatisan Komunis dan Soviet, memiliki kemampuan untuk menahan kekuatan militer Belanda.

Gejolak itu terdengar lantang tahun 1948, memaksa Amerika dan PBB mulai menyerukan keterlibatan Belanda di Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Konflik Indonesia-Belanda: Selain Terjadi di Sulawesi Selatan, Pembantaian Rakyat Sipil Juga Terjadi di Jawa Barat, Dikenal 'Pembantaian Rawagede' yang Tewaskan Ratusan Orang

Tahun 1949, Belanda dinyatakan kalah melalui mediasi, sementara dunia menyaksikan hal ini.

Kegagalan Belanda ini membuat pukulan telak menunjukkan kegagalan Barat untuk menekan wilayah Asia, Prancis yang kalah dalam perang Prancis-Indochina.

AS yang kalah ketika perang dengan Vietnam setelah itu.

Padahal jika Belanda menguasai Indonesia, mereka akan menjadi kekuatan militer kolonial terbesar di dunia, sekaligus mempertahankan status sebagai kekuata dunia di Eropa.

Lebih buruk lagi, Belanda menderita kerugian teritorial luka diplomatik, akibat terlalu bergantung pada sekutu mereka.

Indonesia adalah salah satu negara pertama yang melakukan upaya serius untuk kemerdekaan setelah Perang Dunia II dan merupakan salah satu negara besar pertama yang memulai proses dekolonisasi yang panjang dan sulit di seluruh dunia.

Segera banyak negara lain seperti Palestina hingga Vietnam hingga Afrika tengah akan menuntut kebebasan dan kemerdekaan mereka sendiri.

Artikel Terkait