Persiapan untuk merebut Irian Barat, Presiden Soekarno pada 2 Januari 1962 mengeluarkan keputusan Nomor 1 Tahun 1962 untuk membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.
Masalah Irian Barat bukan sekedar wilayah yang masih berada di tangan kolonialis, tapi juga menyangkut harga diri sebuah negara berdaulat.
Isu utama yang tengah dihadapi Indonesia itulah yang disisipkan Presiden Soekarno dalam pidatonya di hari lebaran pada 8 Maret 1962.
Presiden Soekarno menyerukan, dengan segala jalan yang halal, rakyat Indonesia harus membebaskan Irian Barat.
Soekarno menyebutkan berbagai opsi jalan pembebasan.
Bisa dengan jalan infiltrasi memasuki wilayah Irian Barat. Bisa dengan jalan pertempuran-pertempuran kecil. Maupun dengan jalan pertempuran-pertempuran besar, hingga dengan jalan pertempuran total.
Hal yang terpenting yaitu Irian Barat masuk ke dalam wilayah Indonesia tahun itu juga.
“Saya menghendaki kepada rakyat Indonesia, pergiat, pergiat, pergiatlah menjalankan apa yang dituliskan, diperintahkan dalam Trikomando Rakyat itu,” seru Soekarno dalam pidatonya berjudul “Pergiatlah Trikomando Rakyat” yang terhimpun pada kumpulan pidato Pembebasan Irian Barat terbitan Departemen Penerangan.
Kemudian untuk memantik emosi para penyimak pidatonya, Soekarno mengatakan bahwa banyak saudara sebangsa yang mendekam di penjara Irian Barat. Mereka adalah rakyat Papua yang pro-Indonesia dan anti-Belanda.
Menurut Soekarno, mereka menantikan untuk dibebaskan oleh Republik Indonesia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR