Katanya, dari kantornya di Palang Merah Internasional di Dili, Tilman akan berkoordinasi dengan sesama klandestino untuk mendistribusikan obat-obatan kepada mereka yang bertempur di pegunungan.
“Kami akan kirim obat ke depan… ke Xanana [Gusmao],” katanya.
“Kami akan mencuri persediaan [dari kantor Palang Merah] dan mendistribusikannya kepada mereka yang bertempur di garis depan," ungkapnya.
Bukan hanya Simona, tapi ada ribuan orang lainnya yang secara aktif terlibat dalam operasi rahasia dan ilegal yang serupa, seringkali tepat di depan hidung pihak berwenang Indonesia di Dili.
Itu adalah pekerjaan yang berbahaya dan penting, tetapi juga merupakan pekerjaan tanpa gelar. Kontribusi itulah yang gagal diakui oleh pemerintah Timor-Leste.
Dr. Lia Kent dari Australian National University telah menghabiskan sebagian besar karirnya mengeksplorasi peran wanita dalam masyarakat Timor pasca perang.
Dia khawatir peran perempuan dalam perlawanan 'kurang diakui'. “Ada sedikit upaya resmi untuk mengingat kontribusi perempuan dalam perjuangan pembebasan,” katanya.
Disebut, pengucilan perempuan dari skema pemerintah dimaksudkan untuk "menghargai" dan memberi penghargaan kepada para veteran atas layanan mereka.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR