Advertorial
Intisari-Online.com - Dua kapal perang AS yang memasuki Laut Hitam mengubah arah dan menuju pangkalan angkatan laut Yunani.
Media internasional dan banyak analis sedang membahas keterlambatan pergerakan dua kapal perang Angkatan Laut AS melalui Bosphorus Turki untuk memasuki Laut Hitam.
Sebelumnya, menurut markas militer AS, kapal-kapal militer dikirim ke Laut Hitam sehubungan dengan pergerakan pasukan Rusia, dekat perbatasan barat Ukraina dalam beberapa waktu terakhir.
Unit tempur armada AS termasuk kapal perusak USS Donald Cook dan USS Roosevelt diperkirakan akan memasuki Laut Hitam pada 14 April.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah mengirimkan pemberitahuan kepada Turki tentang kapal perang tersebut akan melewati Bosphorus.
Kapal perang AS harus meninggalkan Laut Hitam pada 4 atau 5 Mei sesuai dengan Konvensi Montreux.
Namun, alih-alih pergi langsung dari Mediterania melalui Laut Marmara ke Laut Hitam, kapal-kapal Angkatan Laut AS mengubah arah dan memasuki salah satu pangkalan angkatan laut Yunani.
Tempat kapal perang AS diarahkan adalah pangkalan Souda di pulau Kreta.
Para ahli memperhatikan fakta bahwa ini terjadi pada hari Presiden AS Joseph Biden menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin.
Selama panggilan telepon, Joe Biden menyarankan kepada Presiden Rusia Putin tentang pertemuan di negara asing.
Saat ini belum ada informasi bahwa kapal perang Donald Cook dan Roosevelt akan terus melewati Bosphorus.
Dengan alasan ini, media Turki mengatakan bahwa Komando AS telah membatalkan keputusannya untuk mengirim kapalnya ke Laut Hitam.
Secara khusus, pernyataan ini diposting oleh portal Turki Tr724.
Reporter surat kabar Turki Hurriyet Ugur Ergan menulis bahwa Amerika Serikat telah menarik pemberitahuan tentang pengenalan kapal perang ke Laut Hitam yang diumumkan Ankara beberapa minggu lalu.
Ingatlah bahwa pemberitahuan AS dikirim ke Turki dua minggu sebelum perjalanan yang dimaksudkan melalui Bosphorus dan berdasarkan Konvensi Montreux.
Wartawan Turki itu mengatakan ada pendapat bahwa AS menyerah membawa kapal perang ke Laut Hitam bisa menjadi langkah niat baik untuk meredakan ketegangan dengan Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg meminta Rusia untuk menarik pasukannya dari wilayah barat negara itu, dan administrasi kepresidenan Rusia juga memperingatkan Amerika Serikat tentang ketidakmampuannya untuk menerima provokasi.
(*)