Intisari-Online.com - Pada tahun 1991, Amerika Serikat dan sekutu koalisinya mencetak kemenangan atas Irak.
Kemenangan itu mendorong tentara penyerang keluar dari Kuwait setelah perang udara 40 hari dan serangan darat 100 jam.
Tindakan koalisi dibenarkan secara universal, hanya Yordania, Aljazair, Sudan, Yaman, dan Tunisia yang menentang tindakan tersebut.
Juga yang mendukung adalah Iran, musuh bagi Irak dan Amerika Serikat.
Namun jauh di dalam jajaran paling fanatik dari Korps Pengawal Revolusi Iran, sebuah rencana licik dibuat untuk menyerang pasukan AS.
Selama awal-awal Perang Teluk di tahun 1990, Amerika Serikat mengirim ribuan pasukan, kendaraan, kapal, dan pesawat ke wilayah tersebut.
Mereka membangun kekuatan yang dapat menyaingi Tentara Irak Saddam Hussein dan mencegahnya bergerak lebih jauh melewati Kuwait.
Semua itu akan menjadi target yang menggoda bagi musuh yang melihatnya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR