Intisari-online.com -Kerjasama antara Indonesia dan Jerman terus dilakukan.
Presiden Joko Widodo dikabarkan mengundang investasi dari Jerman untuk masuk di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.
Disebutkan pelaku usaha Jerman dapat mengembangkan basis produksi dan rantai pasok global Jerman di kawasan.
Batang dipilih menjadi lokasi yang ditunjuk karena dinilai menjadi lokasi yang strategis.
Dilansir dari Kontan, Jokowi mengatakan, "Saya menawarkan kepada Jerman untuk mengembangkan kawasan industri khusus Jerman (German Industrial Quarter) di Kawasan Industri Terpadu Batang," ketika pertemuan virtual dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, 13/4/2021.
Pembangunan kawasan industri ini terbilang wajar mengingat Jerman menjadi salah satu mitra penting bagi Indonesia di Eropa.
Jerman merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa.
Dari segi investasi, Jerman menjadi mitra investasi terbesar ke-4 di Eropa, sedangkan wisatawan Jerman menjadi wisatawan terbanyak ketiga dari Eropa.
Administrasi Jokowi tengah berupaya menggenjot investasi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Tujuannya adalah mendorong pemulihan ekonomi secara cepat akibat pandemi.
Iklim usaha di Indonesia pun diperbaiki, utamanya dengan membuat Omnibus Law.
UU Cipta Kerja diatur dalam UU nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Indonesia baru saja mengeluarkan Undang-undang Cipta Kerja yang akan dapat mendukung kerjasama di bidang investasi," terang Jokowi.
Jerman juga diajak Indonesia untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengembangkan sekolah vokasi yang ada saat ini.
Kerja sama kedua negara dinilai akan penting ke depan.
Mengingat pada tahun 2022 yang akan datang Indonesia akan menjadi Ketua dalam G-20 sementara Jerman menjadi Ketua G-7.
Selain isu investasi, kedua pemimpin juga membahas masalah kesehatan.
Nasionalisme vaksin menjadi kekhawatiran utama karena menggangu ketersediaan vaksin dunia serta mengganggu kesetaraan akses vaksin bagi masyarakat.
Dalam kesempatan berbincang virtual dengan Angela Merkel, Jokowi menyampaikan kabar baik jika kasus penularan Covid-19 di Indonesia mulai menunjukkan tren penurunan.
Hal tersebut ternyata didukung oleh protokol kesehatan dan kebijakan micro lockdown di tingkat desa.
"Pada Januari 2021 angka positif Indonesia sempat mencapai lebih dari 14 ribu dalam satu hari.
"Sementara dalam dua minggu ini angka positif berkisar 4-5 ribu per hari," kata Jokowi.
Selanjutnya isu perubahan iklim pun dibahas.
Keduanya sama-sama berkomitmen mengurangi emisi sesuai dengan kesepakatan yang telah disampaikan masing-masing negara.
"Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk melakukan pembangunan hijau," imbuh Jokowi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini