"Juga, mereka memiliki kecepatan maksimal sekitar 18-22 knots, membuatnya lebih cepat daripada 90% kapal nelayan dunia."
Beberapa pakar telah menyebut militan ini sebagai "Little Blue Men", julukan yang muncul karena warna lambung kapal dan merujuk "Little Green Men", tentara Rusia di seragam tanpa nama berwarna hijau yang masuk Krimea sebelum Moskow mencaploknya dari Ukraina tahun 2014.
"Militan Maritim digunakan oleh Beijing 'untuk merebut' kedaulatan negara lain dan meluncurkan klaim tanpa dasar hukum,'" tulis laporan Desember dari kepala Angkatan Laut, Marinir dan Coast Guard AS.
"Militan itu adalah kunci penting bagi Angkatan Bersenjata China dan bagian dari 'Sistem Pasukan Angkatan Bersenjata,'" ujar Conor Kennedy dan Andrew Erickson, dua pakar unggulan AS di bidang ini, menulis untuk US Naval War College di tahun 2017.
"Itu adalah pasukan diorganisir, dikembangkan dan dikontrol oleh pemerintah yang beroperasi di bawah rantai komando militer langsung untuk melakukan aktivitas disponsori negara," tambahnya.
Militan tertuduh ini masuk ke dalam armada kapal nelayan China, sebuah armada kapal nelayan terbesar di dunia dengan lebih dari 187 ribu kapal, papar Erickson.
Namun jumlah sesungguhnya dari kapal bersenjata masih belum diketahui oleh pakar Barat.
"China biasanya sangat rahasia mengenai Pasukan Laut Ketiga (selain AL Negara dan coast guard), yang mungkin memiliki ribuan kapal dan puluhan ribu personil, sangat mungkin lebih," ujar Erickson.
Laporan Departemen Pertahanan AS 2020 melaporkan hanya 84 kapal militan resmi, semua ditugaskan keluar dari Kota Sansha pulau Hainan, untuk mencapai Laut China Selatan.
Unit itu dibentuk tahun 2016, sering ditugaskan ke Pulau Spratly.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR