Perjanjian Damai Sudah Ditandatangani, Azerbaijan Malah Temukan Bukti Kuat Armenia Lakukan Kejahatan Perang Selama Konflik Nagorno-Karabakh yang Tewaskan Ribuan Orang

Tatik Ariyani

Penulis

Mengapa Rudal Iskander Rusia Dijuluki Sebagai Pembunuh? Dapatkah Ia Mengalahkan Pertahanan Rudal?
Mengapa Rudal Iskander Rusia Dijuluki Sebagai Pembunuh? Dapatkah Ia Mengalahkan Pertahanan Rudal?

Intisari-Online.com - Setelah perang selama beberapa minggu pada 2020 lalu, Azerbaijan dan Armenia mengakhiri konflik keduanya.

Lebih dari 6 ribu orang tewas dalam konflik antara Azerbaijan dan Armenia di Karabakh sebelum perjanjian damai yang dimediasi oleh Rusia pada 10 November lalu.

Kesepakatan itu sekaligus mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung selama sekitar enam pekan antar kedua negara.

Baca Juga: Armenia Alami Krisis Berkepanjangan Usai Gagal Pertahankan Nagorno-Karabakh, Ribuan Massa Berdemo Menuntut Pemimpinnya Mundur

Perjanjian damai tersebut membuat Armenia harus menyerahkan sebagian wilayah di Karabakh yang telah dikuasainya selama beberapa dekade kepada Azerbaijan.

Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, pasukan penjaga perdamaian Rusia yang terdiri dari sekitar 2 ribu tentara telah dikerahkan ke Karabakh.

Setelah beberapa lama dari perjanjian damai tersebut, kabar kedua negara kembali terdengar.

Baca Juga: Tragedi Genosida Khojaly, 29 Tahun Berlalu, Kota Ini Sebenarnya Hanya Dihuni Warga Sipil yang Tidak Miliki Senjata

Melansir TASS, Senin (12/4/2021), Azerbaijan menunggu jawaban atas pertanyaannya tentang rudal Iskander-M yang diduga telah ditembakkan Armenia ke kota Shusha di Nagorno-Karabakh.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada hari Senin.

"Dari mana tentara Armenia mendapatkan rudal (Iskander) ini? Rudal ini seharusnya tidak ada di sana. Ini adalah bukti yang jelas. Bukti kejahatan perang Armenia dan kami ingin jawaban tentang bagaimana senjata mematikan ini sampai ke tangan Armenia. Jadi Sejauh ini kami belum menerima balasan tapi kami akan (mendapatkannya)," sumpahnya.

Menurut pemimpin Azerbaijan, rudal Iskander "digunakan setelah pembebasan Shusha". “Informasi yang kami miliki sudah cukup. Kami tinggal menunggu penjelasan resmi,” tegasnya.

Pada tanggal 2 April, Badan Nasional untuk Pekerjaan Ranjau (ANAMA) Azerbaijan mendemonstrasikan puing-puing rudal Iskander yang menurut Baku diklaim telah digunakan Armenia terhadap Azerbaijan pada puncak konflik Nagorno-Karabakh pada musim gugur tahun 2020.

Baca Juga: Makin Brutal,ChinaTerang-terangan Kirim 25 Jet Tempur ke Perbatasan Udara, Taiwan Marah Besar hingga Putuskan Kirim Sinyal Bantuan pada Joe Biden, Amerika Langsung Kepung Selat Taiwan!

Seorang juru bicara ANAMA mengatakan bahwa pecahan peluru rudal yang ditemukan milik sistem Iskander-M.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari yang sama bahwa rudal Iskander tidak digunakan selama konflik Nagorno-Karabakh pada musim gugur tahun 2020.

"Ini (rudal yang tidak digunakan) telah dikonfirmasi," katanya.

Peskov menambahkan bahwa Kremlin tidak tahu dari mana asal pecahan yang diduga ditemukan oleh pihak Azerbaijan.

Artikel Terkait