Baca Juga: Rebut Paksa Jika Perlu, China Makin 'Nakal' Pancing Kemarahan Taiwan, AS Maju Beri Peringatan Ini
Ternyata, proses deklarasi kemerdekaan itu juga diwarnai perebutan kekuasaan antar partai di Timor Leste.
Mengutip Kompas.com, melansir dari laman The Center for Justice and Accountability, saat itu terjadi kekosongan kekuasaan setelah penarikan pasukan Portugal.
Kemudian kekosongan kekuasaan banyak diisi oleh partai pro kemerdekaan dari akar rumput, yaitu Fretilin (Front Revolusioner untuk Timor Leste Merdeka).
Mereka mengambil peran semi-pemerintah dalam waktu-waktu ini.
Namun, tindakan ini pun mendapat reaksi keras dari partai-partai lainnya. Sebab, setiap partai memiliki misinya masing-masing.
Pada mulanya terbentuk tiga partai utama di Timor Timur yaitu, Partai Fretilin, Uni Demokrat Timur (UDT) dan Associacao Popular Democratica Timorense (APODETI).
Fretilin menginginkan Timor Timur untuk merdeka dan berdaulat sepenuhnya. Sedangkan UDT menginginkan kemerdekaan secara bertahap.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR