Intisari-Online.com - China dan AS merupakan dua kekuatan besar yang memimpin dunia dalam hal total kekuatan militernya.
Keduanya juga kerap terlibat ketegangan di berbagai bidang, seperti perdagangan hingga soal penanganan Covid-19.
Selama ini AS berdiri sebagai penentang keras terhadap klaim China atas wilayah Laut China Selatan.
Sementara China terus mengencangkan cengkeramannya di Laut China Selatan. Ia pun terus meningkatkan kekuatan lautnya.
Melansir 24h.com.vn (10/4/2021), demi melawan ancaman China, Joe Biden baru-baru ini mengusulkan anggaran pertahanan sebesar 715 miliar USD untuk tahun 2021.
Proposal tersebut adalah sinyal terbaru bahwa pemerintahan Biden menganggap persaingan dengan China sebagai prioritas utama, menurut SCMP.
"Perlunya melawan ancaman China adalah tantangan utama Departemen Pertahanan AS," kata ringkasan anggaran yang diusulkan, yang dirilis pada 9 September, oleh Gedung Putih.
Gedung Putih belum merilis daftar detail pengeluaran dalam proposal anggaran pertahanan yang baru.
Namun, ringkasan 58 halaman dari investasi di armada Angkatan Laut AS mengatakan, "program modernisasi nuklir saat ini" dan "peningkatan kemampuan serangan jarak jauh yang ada".
Laporan singkat tersebut juga menyebutkan program "pengembangan dan pengujian kapasitas serangan hipersonik" dan investasi dalam "teknologi yang mengganggu yang mendorong inovasi dan berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan kapasitas pertahanan generasi berikutnya".
Senator Mike Turner, anggota Republik dari Komite Angkatan Bersenjata DPR, mengatakan proposal untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan sangat penting untuk "memastikan keselamatan AS dan sekutunya".
Turner mengatakan, AS tidak dapat memotong anggaran pertahanannya karena ancaman dari China serta dari Korea Utara, Iran dan Rusia.
Anggota Kongres Demokrat Anthony Brown, bersama dengan Komite Angkatan Bersenjata DPR, mengatakan proposal Biden "mencerminkan realitas keamanan global".
Kongres akan menjadi yang terakhir memutuskan berapa banyak dana yang diterima Pentagon dan berapa banyak dari pemerintah federal lainnya yang akan menerima.
Proposal anggaran pertahanan merupakan indikasi terbaru bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden sangat tertarik untuk bersaing dengan China.
Sebelumnya, Biden mengumumkan rencana infrastruktur senilai 2,3 triliun USD, mengatakan bahwa AS tertinggal dari China dalam upayanya untuk memodernisasi infrastrukturnya.
Untuk total kekuatan militernya, menurut Global Firepower 2021, AS masih menempati peringkat pertama dari 140 negara di dunia.
Dilaporkan, banyaknya unit udara AS masih mengungguli negara lain di Bumi, dengan total kekuatan 13.233 unit.
AS juga memimpin dunia dengan 40.000 kendaraan lapis baja. Dan di sektor laut, kapal induk AS adalah yang terbanyak di dunia, 11 unit.
Sementara militer China yang ada di peringkat ke-3, merupakan pemilik kekuatan laut nomor satu dengan total aset sebanyak 777 unit.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik disini