Intisari-Online.com - Laos dikenal sebagai negara yang paling banyak dibom dalam sejarah, lebih dari dua juta ton bom cluster.
Bom-bom itu dijatuhkan selama Perang Vietnam, bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yaitu Komunis dan SEATO.
Ironisnya, meski Perang Dingin telah berlalu, namun akibat dari pengeboman di Laos masih terasa hingga saat ini.
Bom-bom yang dijatuhkan oleh pengebom AS banyak yang belum meledak, menyebabkan banyak kematian di kemudian hari.
Diperkirakan 30 persen dari bom yang dijatuhkan di Laos gagal meledak karena benturan.
Sementara itu, sejak 1964, lebih dari 50.000 Laos tewas atau terluka oleh bom AS, 98 persen di antaranya warga sipil.
Itu juga berakibat pada pengelolaan lahan di negara yang mengandalkan sektor pertanian tersebut, di mana perluasan lahan sebagian besar terhalang oleh keberadaan bom yang tidak meledak.
Dampaknya dirasakan hingga saat ini, mengapa Laos 'bernasib sial' jadi negara yang paling banyak dibom?
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR