Dana ini dipakai mendanai proyek yang termasuk di antaranya adalah pembangunan ibukota baru di luar Kairo, zona industri Terusan Suez, zona perdagangan bebas dan pusat finansial.
John Calabrese, direktur dari Proyek Timur Tengah Asia di Institut Timur Tengah di Washington, mengatakan: "Beijing telah berhasil meningkatkan hubungannya dengan Mesir untuk menguatkan proyek BRI.
"Sementara Kairo telah bergantung pada China sebagai mitra penting dalam revitalisasi ekonomi Mesir."
Ibukota baru direncanakan berada di 45 km di gurun timur Kairo.
Kota itu dirancang untuk menjadi rumah lebih dari 6,5 juta warga untuk upaya mengurangi kepadatan penduduk di ibukota Kairo saat ini.
Diketahui sudah ada lebih dari 20 juta warga berada di area metropolitan tersebut.
Kota itu dibangun dalam wilayah 714 km persegi, dengan dana kira-kira antara 45 miliar Dolar AS sampai 58 miliar Dolar AS, dan akan menjadi rumah parlemen dan istana negara baru.
Kota tersebut juga akan menjadi tuan rumah pelabuhan terbesar di Mesir, distrik hiburan dan taman kota raksasa.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR