Ternyata, Beijing telah semakin jorjoran suntikkan dana segar sejak el-Sisi menjabat 2014 lalu.
Menurut lembaga penelitian Inisiatif Penelitian China Afrika di Studi Internasional Lanjutan Johns Hopkins University, Mesir menerima 5 miliar Dolar antara 2015-2019, jauh lebih banyak dibandingkan angka yang diterima antara 2002-2014 berkisar 280 juta Dolar AS.
"Investasi China di infrastruktur Mesir memiliki potensi mendukung rezim el-Sisi dalam cara yang mengamankan kepemimpinan itu dari tekanan populer," terang Lisa Blaydes, profesor ilmu politik di Universitas Stanford.
"Ibukota baru yang relatif terpisah, dan baru dibangun mengurangi tekanan pentingnya meningkatkan infrastruktur sesak Kairo sembari mengamankan pemerintah dari populasi kota yang sudah ada yang telah tunjukkan keinginan terlibat dalam protes berpindah-pindah."
Samuel Ramani, peneliti hubungan internasional di Universitas Oxford, mengatakan ibukota administratif baru adalah bendera investasi China di Mesir.
Namun, ia tambahkan hal itu bukanlah satu-satunya proyek yang China kembangkan.
Pasalnya Beijing juga memainkan peran penting di perkembangan Zona Ekonomi Terusan Suez.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR