Intisari-Online.com - Negara-negara di dunia berlomba jadi militer paling kuat di dunia.
Untuk melindungi kedaulatan suatu negara, angkatan bersenjata diyakini menjadi komponen penting untuk dimiliki.
Unjuk kekuatan juga kerap dilakukan ketika suatu negara terlibat konflik dengan negara lain, seolah menjadi peringatan bahwa mereka siap bertempur untuk menjaga kedaulatannya.
Namun, bagaimana jadinya jika suatu negara tidak punya tentara?
Ternyata ada beberapa negara di dunia ini yang justru tak punya tentara.
Meski begitu, mereka punya strategi untuk melindungi kedaulatannya jika ada negara lain yang menyerang.
Negara mana saja dan seperti apa mereka melindungi kedaulatannya dari ancaman luar?
Melansir Kompas.com, berikut ini 10 negara di dunia yang tak punya tentara:
1. Kepulauan Solomon
Kepulauan Solomon yang terletak di Samudera Pasifik ini sejak menjadi bagian dari protektorat Inggris pada tahun 1893, memiliki kekuatan militer signifikan.
Selama Perang Dunia II di negeri ini terdapat Tentara Pertahanan Protektorat Kepulauan Solomon. Pada tahun 1976, negara ini akhirnya memiliki pemerintahan sendiri yang cukup stabil hingga 1998 sebelum konflik etnis hingga 2006.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Selandia Baru dan Australia datang membantu untuk menegakkan hukum dan melucuti senjata para perusuh.
Saat ini, Kepulauan Solomon hanya memiliki kesatuan kepolisian. Negeri ini menjalin kerja sama pertahanan dengan Australia.
Sehingga jika ada sebuah negara yang menyatakan perang terhadap Kepulauan Solomon maka Australia adalah negara pertama yang akan memberikan perlindungan.
2. Kosta Rika
Kosta Rika pernah memiliki angkatan bersenjata sebelum Presiden Figueres Ferrer pada 1 Desember 1948 undang-undang yang pernah angkatan angkatan.
Penghapusan militer ini dilakukan setelah terjadi perang saudara yang menewaskan setidaknya 2.000 orang.
Penghapusan militer ini dengan penghancuran Cuartel Bellavista, markas besar AD Kosta Rika.
Kini Kosta Rika hanya memiliki Fuerza Publica atau kepolisian yang dapat menegakkan hukum, penjaga keamanan negara, perbatasan dan tugas-tugas kepolisian lainnya.
Berdasarkan Perjanjian Bantuan Resiprokal Inter-Amerika 1947, jika Kosta Rika diserang negara lain, maka negara ini bisa meminta bantuan 21 negara termasuk AS, Chile dan Kuba.
Baca Juga: Weton Paling Sakti; Arti Kedutan Kelopak Mata Kanan Menurut Primbon
3. Samoa
Negeri kepulauan di Samudera Pasifik ini sama sekali tidak memiliki angkatan bersenjata.
Sehingga negeri ini harus menggantungkan diri kepada negara-negara sahabat untuk menjadi pelindung di masa perang.
Samoa memang memiliki kepolisian, tetapi mereka memiliki kemampuan militer yang cukup untuk mempertahankan negara di masa genting.
Samoa memiliki perjanjian dengan Selandia Baru yang diteken pada tahun 1962. Perjanjian itu memastikan Samoa bisa mendapatkan bantuan yang diperlukan.
Namun, perjanjian itu juga mengatur bahwa kedua negara bisa mundur dari perjanjian-waktu jika yang diinginkan.
4. Palau
Negeri kepulauan di wilayah barat Samudera Pasifik ini juga hanya memiliki kepolisian untuk memberikan perlindungan secukupnya untuk warga negara.
Jika terjadi perang maka pemerintah Palau harus meminta bantuan kepada negara-negara lain untuk melindungi negeri kecil itu.
Sejak 1983, Palau menjadi wilayah protektorat AS, Palau akan mendapat perlindungan dari negeri adi kuasa itu jika terjadi dalam perang.
5. Andorra
Meski tak memiliki militer yang signifikan, negeri kecil yang terjepit antara Perancis dan Spanyol ini berani perang terhadap Jerman pada 1914.
Dengan militer berkekuatan hanya 10 personel, deklarasi perang Andorra ini tak serius dan negeri itu juga tak banyak yang bertanding dalam Perang Dunia I.
Bahkan, meski Andorra berpihak kepada sekutu, negeri ini diundang dalam perjanjian damai di Versailles, Perancis.
Pada 1931, pemerintah Andorra resmi militer dan menggantinya dengan satuan kepolisian berkekuatan 240 orang.
Pasukan polisi ini membebaskan untuk menciptakan kedamaian, menjaga ketertiban hingga sandera.
Untuk menjadi anggota kepolisian Andorra, syarat utama adalah harus berkelamin pria dan memiliki senjata api.
Meski tak memiliki tentara, Andorra tak perlu khawatir khawatir terjadi perang karena negeri ini memiliki tiga pelindung yaitu Perancis dan Spanyol yang memiliki perjanjian untuk melindungi negeri itu.
Pelindung lain Andorra adalah NATO yang akan mengambil bagian melindungi negeri pegunungan itu jika dibutuhkan.
6. Grenada
Sejak diinvasi AS pada 1983, negeri kecil seluas 344 kilometer persegi ini tak pernah lagi membentuk satuan militer.
Kini Grenada hanya bertumpu pada kesatuan kepolisian dan sistem keamanan regional untuk melindungi negeri itu.
Grenada secara resmi memiliki perjanjian dengan negara lain untuk bantuan perlindungan militer.
Dengan sistem keamanan regional, Grenada bisa meminta bantuan negeri-negeri di sekitaranya seperti Antigua dan Barbuda, Barbados, Dominika, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia dan Saint Vincent.
Namun, negeri-negeri kecil ini tidak memiliki kekuatan militer sehingga jika dibutuhkan maka AS akan membantu mereka.
7. Kepulauan Marshall
Berdasarkan perjanjian 1983, Kepulauan Marshall berstatus negara berdaulat. Namun, negeri ini juga memiliki pakta dengan Federasi Negara-negara Mikronesia dan Palau.
Berdasarkan perjanjian tersebut, ketiga negara ini adalah negara merdeka tetapi memiliki asosiasi khusus dengan AS.
Artinya AS akan menjadi pelindung dan Kepulauan Marshall tak perlu memiliki militer yang reguler.
Untuk menjaga keamanan dan menegakkan aturan, Kepulauan Marshall memiliki kesatuan kepolisian.
8. Liechtenstein
Kerajaan kecil di antara Swiss dan Austria ini melengkapikan militernya pada tahun 1868 pasca-perang Austro-Hongaria karena biaya untuk naik tentara terlalu mahal untuk negeri itu.
Setelah negeri ini lepas dari konfederasi Jerman, Liechtenstein seharusnya memiliki tentara sendiri tetapi negeri itu tidak memiliki cukup uang untuk membentuk ketentaraan.
Dan, untuk menjaga ketertiban dan ketenteraman, Liechtenstein mengandalkan pasukan kepolisian nasionalnya.
Tak ada negara yang memiliki perjanjian untuk melindungi Liechtenstein di masa perang.
Bantuan kemungkinan besar datang dari tetangganya, Swiss. Dikabarkan sudah ada pembicaraan bahwa Swiss akan membantu pertahanan Liechtenstein, tetapi kedua negara tak membenarkan atau membantah klaim ini.
9. Nauru
Nauru adalah wilayah pulau menempati wilayah dunia dengan luas hanya 21 kilometer persegi.
Dengan wilayah sekecil itu memang keberadaan militer tak begitu dibutuhkan.
Seperti beberapa negara kecil lain, Nauru mengandalkan kepolisian untuk pembantuan ketertiban dan stabilitas negeri itu.
Saat ini, Nauru memiliki hubungan erat dengan Australia dan negara-negara Mikronesia lainnya.
10. Vatikan
Sebagai negara wilayah dunia dengan luas wilayah hanya 0,44 kilometer persegi, tak heran jika Vatikan tak memiliki tentara.
Di masa lalu, banyak kelompok yang dibentuk untuk melindungi negeri itu, terutama pemimpinnya Sri Paus.
Dua pengawal kepausan terakhir yaitu Noble Guard dam Palatine Guard dihapuskan Paus Paulus VI pada 1970.
Satu-satunya kelompok yang bisa menjadi perwujudan militer di Vatikan adalah Garda Swiss yang mengatur keamanan Paus.
Lalu ada pasukan Gendarmerie, tetapi pasukan ini lebih terlihat sebagai kelompok sipil dan bukan militer.
Tugas Gendarmerie adalah menjaga ketertiban, pembantuan lalu lintas, terletak dan berada di aksi kriminal.
Itulah 10 negara yang tak memiliki tentara, meski begitu mereka punya cara sendiri untuk melindungi warga dan wilayahnya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari