Pantas Saja Diganjar Hukuman Mati, Koruptor China Ini Sudah Garong Uang Rakyat Malah Gunakan Uangnya untuk Hidupi 140 Wanita Selingkuhannya, Kasusnya Pernah Gegerkan Negeri Panda

Khaerunisa

Penulis

(ilustrasi) Pantas Saja Diganjar Hukuman Mati, Koruptor China Ini Sudah Garong Uang Rakyat Malah Gunakan Uangnya untuk Hidupi 140 Wanita Selingkuhannya, Kasusnya Pernah Gegerkan Negeri Panda
(ilustrasi) Pantas Saja Diganjar Hukuman Mati, Koruptor China Ini Sudah Garong Uang Rakyat Malah Gunakan Uangnya untuk Hidupi 140 Wanita Selingkuhannya, Kasusnya Pernah Gegerkan Negeri Panda

Intisari-Online.com - Korupsi yang dilakukan para pejabat menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat, tak heran jika para koruptor di berbagai negara begitu dikutuk.

Seorang koruptor di China bahkan diganjar hukuman mati akibat perbuatannya. Kasusnya pernah menghebohkan China.

Korupsi yang dia lakukan begitu parah. Bukan hanya mengambil uang rakyat, namun ternyata juga menyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi, bahkan hingga urusan wanita.

Melansir 24h.com.vn (28/12/2019), Surat kabar Sina melaporkan bahwa, pada Oktober 2000, Xu Qiyao - mantan direktur Departemen Konstruksi Provinsi Jiangsu, ditangkap dengan tuduhan penyuapan serius dan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca Juga: Pantas Suriah Jadi Negara Paling Korup di Dunia, Pejabatnya 'Peras' Rakyat Sendiri dengan Cara Ini

Dia dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan provinsi Jiangsu, diskors selama dua tahun, dicabut hak politiknya, dan disita semua properti pribadinya.

Menurut laporan lembaga investigasi, jumlah total uang yang diterima dari suap dan korupsi XuQiyao adalah 20 juta yuan.

Trik utamanya adalah memanfaatkan posisi dan kekuasaan, meminta suap dari pelaku bisnis dan individu yang ingin melakukan investasi dan proyek bisnis.

Penyelidik menemukan uang korup Xu Qiyao disimpan di brankas, dimasukkan ke dalam celah di dinding, dan bahkan lubang pohon di taman.

Baca Juga: Bak Jejalkan Rakyatnya Sendiri ke Sarang Kematian, Timor Leste Tak Berkutik Dihantam Banjir Besar Tepat saat Jalankan Lockdown, Bahkan Satu-satunya Harapan Melawan Pandemi pun Ikut 'Terkubur'

Media online Yzichan mengatakan, bahwa pada tahun 1997, Xu Qiyao ke sebuah pabrik untuk survei. Dia mengungkapkan ketertarikannya yang besar pada furnitur di ruang rapat pabrik.

Setengah bercanda ia berkata: “Melihat interior di sini, saya berpikir lagi bahwa furnitur di rumah saya sudah tua dan ketinggalan zaman, tidak mengikuti perkembangan zaman”.

Seminggu kemudian, satu set furnitur mahoni senilai lebih dari 100.000 yuan dikirim di rumah Xu Qiyao .

Pada tahun 1998, Xu Qiyao menyetujui proyek perumahan komersial, setelah menghabiskan 50.000 yuan dengan "pesta teh" dengan investornya.

Baca Juga: Sampai Bikin Lupa Kalau di Dunia Ini Ada yang Namanya Copet dan Nganggur, Kebahagiaan Warga Finlandia Nyatanya Bisa Sirna Seketika Jika Sudah Berhadapan dengan Kondisi Alami Ini

Pada tahun yang sama, unit yang membangun lingkungan baru di Yancheng, membawa 2.000 yuan, datang berkat Xu Qiyao untuk membantu pekerjaan berjalan lancar.

Xu lahir pada November 1943, di Distrik Xinhai, Provinsi Jiangsu.

Ayah Xu bergabung dalam perang perlawanan melawan Jepang dan meninggal saat dia berumur 1 tahun.

Karena dia anak seorang pejuang, Xu disubsidi oleh masyarakat di daerah dan negara bagian, termasuk untuk pendidikannya.

Baca Juga: Sebagian Diambil dari Nama Penemunya, Siapa Sangka Inilah Arti Nama Sepeda Motor Pertama di Dunia 'Daimler Reitwagen'

Pada tahun 1969, Xu lulus dari universitas dengan jurusan irigasi. Saat itu, Tiongkok jarang memiliki orang-orang berbakat, sehingga setelah baru lulus dari universitas, Xu ditugaskan ke posisi Wakil Ketua Komite Komune Truong Trang, Diem Thanh, kemudian Sekretaris Komune Trung Hung.

Pada bulan Desember 1975, Xu diterima di partai tersebut dan secara bertahap dipromosikan.

Pada tahun 1991, Kota Yancheng mengalami banjir bersejarah. Xu Qiyao saat itu adalah walikota, pergi ke tempat kejadian untuk mengarahkan pengendalian banjir selama 28 hari dan malam, dan tidak pulang sekalipun.

Dia bekerja sampai kelelahan dan dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Sampai Bikin Lupa Kalau di Dunia Ini Ada yang Namanya Copet dan Nganggur, Kebahagiaan Warga Finlandia Nyatanya Bisa Sirna Seketika Jika Sudah Berhadapan dengan Kondisi Alami Ini

Xu kemudian dipromosikan oleh media Tiongkok sebagai teladan cemerlang, dengan sepenuh hati bagi negara untuk rakyat.

Namun, di kemudian hari reputasi yang telah dibangunnya itu ia hancurkan dengan korupsi yang dilakukannya.

Bahkan, menurut surat kabar Sohu, pada saat ditangkap, Xu terkenal sebagai orang dengan jumlah kekasih terbanyak di Tiongkok, yaitu 146 orang.

Saat menggeledah rumah Xu, penyelidik menemukan hard drive komputer yang berisi nama dan beberapa foto sensitif dari 146 wanita simpanannya.

Bahkan, ketika masuk rumah sakit, ia masih sempat untuk 'memburu' wanita.

Baca Juga: Warna Biru Rupanya Bisa Pancarkan Kesan Dewasa, Apa Arti Warna Merah?

Seorang perawat, bernama Vuong Tu Le, menjadi salah satu 'mangsanya', bahkan putri perawat itu kemudian juga menyusul.

Vuong Tu Le kemudian dipromosikan menjadi kepala perawat rumah sakit. Sementara memanfaatkan perasaan sang pejabat, Vuong Tu Le meminta Xu untuk mengatur pekerjaan untuk putrinya -Liu Lan, 19 tahun.

Liu Lan kemudian diterima bekerja di stasiun televisi kota. Vuong Tu Le sangat bahagia tanpa menyadarinya, ternyata mendorong putrinya sendiri ke dalam "mulut harimau". Gadis malang itu menjadi simpanan Xu, bahkan harus melakukan aborsi dua kali setahun dan tidak berani memberi tahu ibunya.

Selain ibu dan putri itu, Xu juga memiliki hubungan dengan banyak kekasih lainnya.

Baca Juga: Sebagian Diambil dari Nama Penemunya, Siapa Sangka Inilah Arti Nama Sepeda Motor Pertama di Dunia 'Daimler Reitwagen'

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait