Negara Arab Dibuka oleh Mesir, Ternyata Vatikan Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia di Antara Negara-negara Eropa

Khaerunisa

Editor

Vatikan, negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia di antara negara-negara Eropa.
Vatikan, negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia di antara negara-negara Eropa.

Intisari-Online.com - Negara-negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia tentunya berperan penting dan punya tempat tersendiri dalam kenangan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pengakuan oleh negara lain menjadi salah satu syarat berdirinya suatu negara.

Selain itu, awal kemerdekaan Indonesia juga menjadi masa sulit karena terjadi sengketa kedaulatan, di mana Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Tak hanya itu, Belanda pun ingin kembali berkuasa di Indonesia, lalu datang kembali ke Indonesia dengan memboncengi Pasukan sekutu.

Baca Juga: Mesir, Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Pengakuannya Semakin Kuat oleh Terjadinya Hal Ini

Dukungan dari negara-negara di dunia menjadi begitu penting bagi Indonesia.

Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia, kemudian disusul pengakuan dari negara-negara Arab lainnya.

Pemerintah Mesir mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946, setelah meluasnya dukungan dari berbagai elemen, termasuk mahasiswa Indonesia di negara tersebut.

Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Republik Indonesia semakin kuat setelah kedua negara membuka hubungan diplomatik.

Baca Juga: Dibuka oleh Mesir sebagai Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, Ini Negara-negara Arab yang Juga Memberikan Dukungan Serupa

Hubungan diplomatik tersebut ditandai dengan penandatanganan The Treaty of Frienship and Cordiality atau perjanjian persahabatan pada 10 Juni 1947.

Perjanjian itu ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, H. Agus Salim dan Perdana Menteri Mesir, Mr. Fahmy El Nouikrasy.

Dua bulan kemudian berdiri Kantor Perwakilan Indonesia di Mesir dengan H. M. Rasyidi sebagai kuasa usaha.

Pada 1949 dilakukan pembukaan Perwakilan Republik Indonesia di Kairo. Mesir juga memiliki perwakilan di Indonesia.

Baca Juga: Ramai Berita Pernikahan Atta-Aurel, Tanpa Disadari Ada Bencana Banjir Dahsyat di NTT yang Tewaskan 50 Orang hingga 27 Orang Hilang, Media Inggris Pun Sampai Memberitakannya

Setelah dibuka oleh Mesir, satu per satu negara-negara Arab lainnya juga memberikan dukungan terhadap Indonesia dengan mengakui kemerdekaannya.

Di antaranya Suriah, Lebanon, Arab Saudi, dan Yaman -yang menjadi negara Arab terakhir yang mengakui kedaulatan Indonesia pada masa revolusi Indonesia.

Bahkan, secara resmi keputusan Sidang Dewan Liga Arab pada 19 November 1946 mengajurkan kepada semua negara anggota Liga Arab supaya mengakui Indonesia sebagai negara merdeka yang berdaulat.

Alasan Liga Arab memberikan dukungan didasari pada ikatan keagamaan, persaudaraan dan kekeluargaan.

Baca Juga: Sering Jadi Bulan-bulananChina di Laut Natuna, Mengapa Indonesia Terlalu Gentar untuk Gabung 'Kuartet' Anti-China yang Punya Jaminan Uang dan Militer

Jika Mesir merupakan negara Arab pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia, rupanya Vatikan menjadi negara Eropa pertama yang melakukannya.

Vatikan merupakan negara kota berdaulat yang telah berdiri sejak tahun 1929. Wilayah negara Vatikan adalah enclave (wilayah kantong) di kota Roma, Italia.

Melansir Kompas.com, Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200 – 2004 (2005) karya M.C Ricklefs, Vatikan merupakan negara Eropa pertama yang memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Vatikan secara resmi memberi pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 6 Juli 1947.

Baca Juga: Ramai Polemik Soal Unggahan SetNeg Mengenai Pernikahan Atta-Aurel, Rupanya Inilah Tugas dan Fungsi Penting SetNeg yang Jarang Diketahui Publik

Pengakuan Vatikan atas kemerdekaan Indonesia itu ditandai dengan pembentukan Apostolic Delegate atau kedutaan besar Vatikan di Jakarta.

Pada pertengahan tahun 1947, Paus Pius XII di Vatikan memerintahkan George Marie Joseph untuk menjadi duta besar Vatikan di Indonesia periode 1947-1955.

Tugas pokok dari George Marie Joseph dalam Apostolic Delegate adalah menjadi perantara takhta suci Vatikan dan pemerintah Indonesia.

Sementara pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Vatikan dilatarbelakangi kesamaan prinsip kenegaraan antara Indonesia dan Vatikan.

Baca Juga: Rupanya Untuk Melewati Terusan Suez Tidaklah Gratis, Untuk Melewatinya Saja Ternyata Harus Membayar dengan Harga yang Cukup Mahal, Segini Biayanya

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait