Rupanya modul tersebut terpisah dari perekam suara selama kecelakaan itu.
Penyelidik bekerja dengan Boeing dan pembuat mesin, General Electric, untuk meninjau informasi dari perekam data penerbangan.
Sebuah tim dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan Administrasi Penerbangan Federal juga ikut serta dalam penyelidikan.
Diketahui sebelum jatuh hampir diketinggian 11.000 kaki, pesawat tidak digunakan selama hampir sembilan karena pandemi virus corona.
Kecelakaan tersebut membuat kekhawatiran tentang keselamatan di industri penerbangan Indonesia.
AS sempat melarang maskapai penerbangan Indonesia beroperasi di negara itu pada 2007. Tapi mencabut tindakan tersebut pada 2016.
UE juga mencabut larangan serupa pada 2018.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR