Tarik Ribuan Pasukan Militernya di Timur Tengah dan Berencana Mengirimnya ke China dan Rusia, Amerika Tak Main-main Ingin Kalahkan Dominasi 2 Musuh Besarnya, 'Semuanya Rencana Joe Biden'

Mentari DP

Penulis

Kekuatan militer Amerika Serikat (AS).

Intisari-Online.com - Sudah dua bulan lebih Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Selama itu juga, Biden tengah disibukkan dengan berbagai hal.

Sebagian besar waktunya terkuras untuk mengurangi penyebaran virus corona (Covid-19) yang menyerang negaranya.

Baca Juga: Kemarin Tolak Amerika Habis-habisan, Kini Iran Malah di Ambang Krisis, Mendadak Bersikap Baik padaJoe Biden Gegara Masalah Negara Ini

Lalu dia juga menyalurkan jutaan vaksin untuk segera digunakan oleh warganya.

Selain soal pandemi virus corona, Biden juga membatalkan sejumlah kebijakan nyeleneh Donald Trump saat berkuasa.

Misalnya membatalkan larangan perjalanan bagi umat Muslim ke AS.

Nah, bagaimana soal militer?

Ketika Biden naik jabatan, ada harapan bahwa AS akan menghentikan segala ketegangannya dengan negara musuh.

Seperti ke China, Rusia, Korea Utara, ataupun Iran.

Baca Juga: Niatnya Main Aman dan Tak Mau Ikut Campur Urusan Laut China Selatan, Mendadak Militer IndonesiaGabung dengan Jepang dan Amerika untukTantang China, Sepakat Lakukan Hal Ini

Namun sepertinya Biden punya pemikiran yang sama dengan Trump.

Dilansir darisputniknews.com pada Jumat (2/4/2021),Presiden Joe Biden telah memerintahkan Pentagon untuk melakukan beberapa hal.

Mulai dari menghapus sistem anti-rudal Patriot, perangkat keras dan pasukan militer lainnya dari kawasan Teluk Persia dan dapat menyebarkannya ke tempat lain untuk melawan Rusia dan China.

Hal itu dilaporkan Wall Street Journal pada hari Kamis kemarin, mengutip para pejabat.

Pentagon telah memindahkan tiga sistem Patriot keluar dari wilayah tersebut, termasuk satu yang terletak di Pangkalan Udara Pangeran Sultan Arab Saudi.

Merekajuga telah memindahkan kapal induk, sistem pengawasan, dan kemampuan militer lainnya keluar dari Timur Tengah, kata laporan itu.

Perlu Anda tahu,sistem anti-rudal Patriot adalah sebuah sistempeluru kendali/rudal darat-ke-udara. Biasa digunakan Angkatan Udara AS.

Lalu beberapa perangkat keras militer digunakan kembali untuk fokus pada Rusia dan China.

Sebab dua negara yang dianggap Pentagon sebagai pesaing global utamanya.

Baca Juga: SudahDikepung Pasukan Amerika, Inggris,hingga Prancis, Kini Giliran KanadaTiba-tibaKirim Kapal Perangnya ke Laut China Selatan, Ternyata China Dicurigai Lakukan Kecurangan Ini

Pejabat AS juga sedang mempertimbangkan proposal untuk menarik peralatan militer tambahan dari wilayah tersebut.

Termasuk Terminal High Altitude Area Defense, atau sistem anti-rudal THAAD, drone pengintai, dan baterai antimissile.

Mengapa AS menarik pasukan dan peralatannya dari Arab Saudi?

Ternyataalasan dari memindahkan peralatan tersebut adalah bahwa Pentagon ingin Arab Saudi memikul lebih banyak beban untuk mempertahankan wilayahnya sendiri.

Untuk mencapai tujuan itu, Pentagon telah mengumpulkantim khusus untuk mencari cara untuk membantu pihak Kerajaan melindungi fasilitas dan instalasi minyaknya.

Opsi yang sedang dibahas termasuk penjualan pencegat rudal, pembagian intelijen yang diperluas dan pelatihan militer tambahan.

Baca Juga: China dan Rusia Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Diam-diam MerekaPerkuat Kekuatan Militernya untuk Menantang Amerika,Intip Saja Betapa Sangarnya Persenjataan Mereka!

Artikel Terkait