China dan Rusia Akhirnya Tak Bisa Berbohong Lagi, Diam-diam Mereka Perkuat Kekuatan Militernya untuk Menantang Amerika, Intip Saja Betapa Sangarnya Persenjataan Mereka!

Mentari DP

Penulis

Foto Pasukan Militer China.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS), Rusia, dan China menempati 3 besar sebagai negara militer terkuat di dunia.

Namun dalam waktu singkat, baik Rusia dan China sukses menambah kekuatan militernya danmodernisasi militer mereka.

Contoh China telah menggandakan lebih dari dua kali lipat anggaran pertahanan menjadi 1,355 triliun yuan untuk tahun 2021.

Baca Juga: Kejinya Setengah Mati, ISIS KembaliBantai Puluhan Orang Tak Berdosa Dalam Sekejap, Bikin Pemerintah Setempat Panik Sampai Minta Tolong Pasukan Khusus Asing

Tak heran, China begitu menakutkan saat ini.

banyak untuk pertahanan daripada yang dilaporkannya secara publik.

Kekuatan militer China

Dilansir dari The Telegraph pada Rabu (31/3/2021), pada tahun 2017, Presiden China Xi Jinping mengumumkan targetnya untuk menjadikan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi militer kelas dunia.

Tujuannya untuk berperang dan memenangkan perang global pada tahun 2049.

Dan China tidak membuang waktu untuk meningkatkan persenjataan dan kemampuannya.

Selain pengeluaran militer langsung, China juga banyak berinvestasi di perusahaan pertahanan milik negara dan sektor swasta untuk memperoleh teknologi baru.

Baca Juga: Lagaknya Sok Sangar Gempur Pakai 6 Jet Tempur untuk Provokasi, Nyatanya Militer Rusia Dipaksa Mundur Ketika NATO Keluarkan Jet Tempur dari Seluruh Uni Eropa, Langsung Kocar-kacir!

Ini menjadi alarm peringatan bagi Inggris dan AS tentang kebijaksanaan bermitra dengan lembaga-lembaga China.

Hasilnya, Angkatan Laut China sudah menjadi yang terbesar di dunia dengan memiliki 350 kapal dan kapal selam, termasuk lebih dari 130 kombatan permukaan utama.

Diperkirakan lima kapal induk akan mengapung pada tahun 2030 dan dengan cepat memperluas armada kapal perusaknya.

Angkatan Laut China juga telah mengembangkan rudal jelajah dan balistik presisi jarak jauh, radar peringatan dini dan sistem pertahanan udara untuk memungkinkannya mendominasi wilayah udara jauh ke Pasifik.

Dan baru-baru ini meluncurkan senjata hipersonik yang dirancang untuk menghadapi kelompok kapal induk AS.

Semua ini telah membuat alarm berbunyi tidak hanya di ibu kota Barat, tetapi juga di Taiwan, Vietnam, dan Filipina, yang semuanya memiliki alasan untuk takut akan kekuatan maritim baru China yang sangat besar.

Minggu lalu, dua puluh pesawat China memasuki wilayah udara Taiwan dalam serangan terbesar hingga saat ini.

Xi Jinping telah mencoba untuk mengatasi masalah moral dengan kerap memberikan seruan "siap tempur" kepada para tentara, desakan untuk loyalitas kepada partai, dan dorongan anti-korupsi yang juga telah digunakan untuk menempatkan perwira yang setia kepadanya di posisi-posisi kunci.

SebabChina tidak lagi 'bersembunyi dan menawar' seperti doktrin Deng Xiaoping bahwa negara harus menyembunyikan kemampuannya saat berurusan dengan dunia luar.

Sebaliknya, China memproyeksikan kekuatan di seluruh dunia dengan sikap ekonomi, politik, dan diplomatik yang semakin tegas.

Baca Juga: Mengandung Setetes Darah Manusia di Solnya, Nike Gugat Perusahaan 'Sepatu Setan': Ini Deretan Produk Fashion yang Terbuat dari Bahan Terlarang, Ada Daging Hewan Langka!

Bagaimana dengan Rusia?

Tahun ini, dua pertiga dari anggaran militer Rusia, yang sebesar £ 44,1 miliar sedikit lebih rendah daripada Inggris, akan dihabiskan untuk membeli dan memodernisasi perlengkapan militer.

Kepala pertahanan Rusia sesumbar bahwa Rusia telah menggandakan kemampuan militernya dalam delapan tahun terakhir dalam menghadapi ancaman yang berkembang dari NATO.

“Rusia percaya bahwa tank memenangkan perang, dan sekarang mereka siap untuk pertempuran tank besar melawan Ukraina atau di tempat lain."

"Dan mereka telah melatih dan menunjukkan kemampuan mereka untuk dengan cepat memobilisasi ratusan ribu orang dan peralatan dalam jumlah besar,” papar Pavel Felgenhauer, seorang analis militer yang berbasis di Moskow kepadaThe Telegraph.

Rusia sekarang memiliki armada tank terbesar di dunia, dengan lebih dari 15.000 tank di gudang persenjataannya.

Dengan 900.000 pasukan, jumlah personel militer aktif terbesar keempat di dunia, Rusia akan memiliki keuntungan numerik yang luar biasa dalam perang di seluruh Eropa.

NATO diperkirakan memiliki tidak lebih dari 10.000 tentara di dekat perbatasan Rusia.

Rusia juga mengembangkan jejak militernya di luar negeri.

Selain memperluas pangkalan udara dan angkatan laut di Suriah, Rusia diyakini telah mengerahkan tentara bayaran yang dapat disangkal ke zona konflik termasuk Libya dan Republik Afrika Tengah.

Baca Juga: Inilah Akal-akalan Uni Eropa, Berkedok Berikan Subsidi Rupanya Mau Menjarah Harta Menggiurkan Ini dari Bumi Afrika, Padahal Wilayah Miskin Tapi Jadi Incaran Negara-negara Kaya

Dan pada akhir tahun lalu, mereka mengumumkan kesepakatan dengan Sudan untuk mendirikan pangkalan angkatan laut pertama Rusia di Samudra Hindia.

Dari sudut pandang Kremlin, ini semua dibenarkan oleh satu ancaman besar.

Di antara tambahan yang paling diantisipasi untuk persenjataan Rusia tahun ini adalah kendaraan luncur hipersonik Avangard dan rudal balistik antarbenua Yars.

Avangard, yang dipuji oleh Putin sebagai senjata unik, diyakini mampu terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara, memungkinkannya melewati pertahanan rudal.

Tidak seperti China, tentara Rusia lebih sering berperang.

Perang di Chechnya, Georgia, Ukraina, dan Suriah telah memberikan para prajurit dan komandan pengalaman berharga dalam berperang melawan musuh dan pemberontak konvensional.

(kontan.co.id)

Baca Juga: Wawan Wanisar Pemeran Pierre Tendean di Film G30S/PKI Meninggal Dunia: Sosok Pierre Tendean yang Tampan dan Rebutan Para Jenderal

Artikel Terkait