Gengsinya Setinggi Langit, Korut Menolak Ajakan Korsel untuk Berdoa Bersama Saat Paskah, Cuci Otak Kim Jong-Un untuk Rakyatnya Mulai Tunjukkan Hasil

Maymunah Nasution

Editor

Moon Jae-In dan Kim Jong-Un dalam perjanjian denuklirisasi 2018 lalu
Moon Jae-In dan Kim Jong-Un dalam perjanjian denuklirisasi 2018 lalu

Intisari-online.com -Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini mengajak Korea Utara (Korut) untuk berdoa bersama saat Paskah.

Dilansir dari Kontan.co.id, Dewan Gereja Nasional Korea Selatan (NCCK) mengajak organisasi Kristen Korea Utara untuk doa bersama Paskah 2021.

Sayangnya ajakan itu ditolak.

Sumber mengatakan, penolakan tersebut dilakukan di tengah tidak ada kemajuan dalam upaya Korea Selatan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara di Semenanjung Korea ini.

Baca Juga: Pantas Saja Korea Utara Mencak-mencak Sampai Kutuk Malaysia saat Tau Orang Korut Ini Hendak Diekstradisi ke AS, Ternyata Identitas Aslinya Bukan Orang Sembarangan

Diketahui, NCCK telah mengirimkan draf doa bersama menjelang perayaan Paskah yang jatuh pada 4 April mendatang.

Tetapi Federasi Kristen Korea Utara (KCF) menyatakan bahwa "doa bersama antara kedua Korea tidak akan berarti pada saat ini," menurut sumber tersebut.

Hal itu diungkapkan dalam sepucuk surat kepada Peter Prove, Director, International Affairs Dewan Gereja Dunia.

Baca Juga: Pemimpin Negara Malaysia Sendiri dengan Mudah Garong Duit dari Malaysia, Tidak Heran Korut Bagaikan Lintah yang Terus Garong Duit dari Negeri Jiran, Bobroknya Sistem Keuangan Malaysia Ini Sebabnya

Sebelumnya, NCCK meminta dukungan lanjutan dari Prove untuk Pyongyang.

Kedua organisasi Kristen itu sering merilis doa bersama menjelang Paskah dan Hari Kebebasan Nasional Korea.

Tetapi Korea Utara tidak lagi responsif sejak tahun lalu.

Seorang pejabat NCCK menyuarakan penyesalan atas situasi tersebut dalam wawancara telepon dengan Kantor Berita Yonhap.

Baca Juga: Jadi Negara Favorit Korea Utara untuk Jalankan Bisnis Haramnya, Ternyata Ini Alasan Malaysia Begitu Disukai Mafia Korut

"Kami memahami bahwa (Korea Utara) secara tidak langsung telah menolak (doa bersama)," kata pejabat itu.

Ini adalah pertama kalinya KCF dengan jelas menolak tawaran doa bersama melalui pernyataan seperti itu, tambah pejabat itu.

Pyongyang menuduh pemerintahan Moon Jae-in ragu-ragu untuk menerapkan kesepakatan KTT bilateral untuk mempromosikan kerja sama dan pertukaran antar-Korea.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait