"Artinya 7,6 juta itu (untuk) suntik 15 hari habis," lanjutnya.
Oleh karena itu, Budi menyebut pemerintah saat ini sedang memikirkan bagaimana caranya bisa mengatasi isu ketersediaan vaksin.
Sebelumnya Budi mengatakan, pihak Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca untuk Indonesia memutuskan menunda pengiriman vaksin itu ke Tanah Air.
Penundaan yang dimaksud menyasar dua kali rencana pengiriman vaksin pada Maret dan April 2021 atau gelombang kedua dan ketiga.
"Jadwalnya kita dapat vaksin gratis dari Covax-GAVI sudah dapat kemarin vaksin AstraZeneca gratis 1,1 juta dosis."
"Selanjutnya rencananya akan datang lagi 2,5 juta pada 22 Maret dan 7,8 juta dosis pada April," ujar Budi.
"Ternyata ini pending. Tertunda karena ada isu India embargo vaksin," lanjutnya.
Budi mengatakan, saat ini kasus Covid-19 di India sedang kembali naik sehingga otoritas setempat tidak mengizinkan vaksin keluar dari negaranya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR